Ustadz Abdul Somad Tentang Keras yang Larang Perayaan Maulid Nabi, Abu Lahab yang Kafir Saja Gembira dengan Kelahiran Rasul

photo author
- Sabtu, 14 September 2024 | 21:57 WIB
Maulid Nabi Muhammad SAW bentuk kecintaan terhadap Nabi Muhammad SAW dengan berzikir dan bershalawat (Ist)
Maulid Nabi Muhammad SAW bentuk kecintaan terhadap Nabi Muhammad SAW dengan berzikir dan bershalawat (Ist)

HUKAMANEWS - Perayaan Maulid Nabi Muhammad sesungguhnya adalah bentuk kecintaan terhadap Rasulullah SAW.

Sebab itulah Ustadz Abdul Somad sangat menganjurkan untuk mengadakan perayaan Maulid Nabi.

Dikutip dari akun Tiktok @Sahabat UAS, pada Sabtu (14/9), isi perayaan Maulid adalah siroh.

"Mengajarkan kecintaan kepada Nabi Muhammad SAW, maulid adalah shalawat, maulid adalah doa mengingatkan tentang keagungan, kemuliaan Nabi Muhammad SAW," ujar UAS.

UAS sendiri menentang keras mereka yang membid'ahkan perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW.

"Hai kalian yang lantang, hai kalian yang suaranya menggelegar, membid'ahkan maulid kenapa kalian diam, ketika penyanyi Majidah Rumi diundang di dekat Kota Madinah menyanyikan lagu-lagu pop, mulut kalian diam tak berani menentang," tegas UAS.

Baca Juga: Cara Membuat GIF dari Video di WhatsApp, Panduan Praktis dan Mudah

UAS sendiri mengingatkan siapa saja yang berkumpul di surau, di masjid, di perkantoran untuk mengadakan perayaan Maulid Nabi, maka akan ada saja yang menentangnya.

"Akan datang 10 tangan berkata maulid bid'ah, padahal sejak kecil kita diajarkan maulid," kata UAS.

Ia pun memperingatkan kaum yang melarang perayaan Maulid Nabi kelak akan ditantang oleh Allahu Ta'ala.

Menurut UAS, ada dalil yang menganjurkan perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW.

Dalil pertama, wazakirhumbi ayamillah ingatkan manusia tentang ayamillah.

"Kata Imam Al Baihaqi ayamillah artinya biniamillah, nikmat Allah. Ingatkan mereka tentang nikmat sehat, ingatkan mereka tentang nikmat hidup, ingatkan mereka tentang nikmat Islam."

Baca Juga: Rencana Pertemuan Prabowo-Megawati, Benarkah Akan Meredakan Ketegangan dengan Jokowi?

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Keikei Utari

Sumber: Dari berbagai sumber

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Jukung Julak: Rumah Makan yang Menyimpan Ribuan Doa

Rabu, 19 November 2025 | 20:13 WIB

Soal Gelar Pahlawan Soeharto, Saya Berbeda Pandangan

Minggu, 9 November 2025 | 06:05 WIB

45 Tahun WALHI: Gerakan Tanpa Kultus

Jumat, 17 Oktober 2025 | 15:38 WIB

Ketika Para Ibu Sudah Turun ke Jalan

Senin, 31 Maret 2025 | 13:18 WIB
X