Hukamanews.com – Setelah sempat melandai dan cenderung turun, beberapa hari terakhir kasus penderita Covid-19 menunjukkan tren kenaikan. Kondisi ini harus diwaspadai.
Diberitakan, jumlah kasus terkonfirmasi positif naik menjadi di atas 500 kasus. Bahkan, data per hari ini, Senin 13 Juni 2022, jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Indonesia naik menjadi 551 kasus.
Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dr Mohammad Syahril, mengatakan ada beberapa faktor yang menyebabkan naiknya kembali penderita Covid-19 di Tanah Air.
Pertama, Syahril menyebut, penyebab tren kenaikan bisa kemungkinan akibat pelonggaran masker sehingga masyarakat cenderung kebablasan.
Baca Juga: Setelah Pandemi PRJ Dibuka Kembali Ini Cara Beli Tiketnya
“Masyarakat mulai tidak disiplin dalam menggunakan masker dan mematuhi protokol kesehatan dan itu masih terjadi," katanya.
Menurutnya, akibat prokes yang kendur, sehingga memudahkan terjadinya suatu penularan di suatu tempat. Misalnya tempat wisata, mal dan lain sebagainya. Jadi kontak erat itu masih terjadi dan artinya masih terjadi penularan di sekitar.
"Hal ini yang harus diwaspadai masyarakat. Harap masker tetap dipakai bila ingin beraktivitas di luar dan ada banyak orang," saran dr Syahril.
Faktor kedua, adanya subvarian Omicron baru yakni BA.4 dan BA.5 yang saat ini sedang tengah dikaji yang menyebabkan suatu kenaikan kasus Covid-19 di Indonesia.
Baca Juga: Kini Pelaku Perjalanan Tak Perlu Tes Swab PCR
“Ada kemungkinan ada subvarian dulu. Bila diingat sebelumnya varian Delta turun bulan September-Oktober-November, tapi begitu saat memasuki Desember muncul omicron dan naik lagi kasusnya,” ungkapnya.
Faktor ketiga, tidak terlepas dari kekebalan tubuh yang menurut akibat belum melakukan vaksinasi booster.
"Maka dari itu kita tetap harus hati-hati. Kita tak boleh meninggalkan disiplin protokol kesehatan sekaligus juga perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dan jangan lupa vaksin lengkap dan booster. Vaksin ini adalah upaya kita dalam rangka memberikan kekebalan pada masing-masing orang, sehingga menjadi lebih tahan dan tidak sakit bila terpapar virus," jelas dr Syahril.
Ia mengingatkan terjadinya penularan juga disebabkan karena imunitas seseorang tersebut sedang menurun atau tidak bagus, sehingga mudah terinfeksi virus. Apalagi kalau orang itu tidak memakai masker atau menerapkan protokol kesehatan yang lain (mencuci tangan dan menjaga jarak) di tempat-tempat umum yang seharusnya menerapkan prokes.