nasional

Presiden Jokowi Lewat Pesan ke Moeldoko Minta Kasus Kematian Brigadir J Dilakukan Secara Transparan

Senin, 8 Agustus 2022 | 20:34 WIB
Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko

Hukamanews.com - Terkesan tidak transparan dan seringkali berubah-ubah keterangan polisi terkait pengungkapan kasus kematian Brigadir Yoshua alias Brigadir J, Presiden Joko Widodo tetap minta pengusutan kasus dilakukan secara tuntas.

Melalui keterangan Kepala Kantor Staf Kepresiden (KSP) Moeldoko, pada Senin (8/8/2022), Presiden Jokowi menginginkan kasus pengungkapan kematian Brigadir J dilakukan secara transparan dan terbuka.

“Intinya suaranya tidak berubah, bahwa perintah Presiden terhadap kasus ini supaya dituntaskan secara transparan, terbuka,” katanya, dikutip melalui TV swasta, Senin (8/8/2022).

Presiden Jokowi ingin kasus yang menyeret Irjen Ferdy Sambo, mantan Kadiv Propam ini juga tak menjadi isu yang berkembang tak tentu arah.

Baca Juga: Ikhtiar Kuat Berpromosi, Christina Agustine Sukses Tingkatkan Produksi Tahu Bakso Udang 100 Persen

“(Perlu diusut tuntas) agar tidak terjadi menjadi isu-isu yang ke sana ke mari. Jadi sudah jelas perintah Presiden seperti itu,” ujar Moeldoko.

Menurut Moeldoko terkait perbedaan pandangan antara Polri dan Komnas HAM, Moeldoko tetap meyakini Kapolri dengan Timsus yang kini bekerja sudah menjalankan perintah Presiden Jokowi.

“Kapolri sudah memedomani petunjuk presiden,” ujar Moeldoko.

Polisi selain menetapkan Bharada E sebagai tersangka kematian Brigadir J, juga menetapkan ajudan istri Irjen Ferdy Sambo, Putri Chandrawathi yaitu Brigadir RR alias Ricky Rizal sebagai tersangka dengan menjerat melalui pasal pembunuhan perencana.

Kapolri Listyo Sigit Prabowo pun melakukan mutasi 25 anggota yang dinilai tidak profesional menangani kasus Brigadir Yosua. Sementara Irjen Ferdy Sambo diamankan di Mako Bromob Kelapa Dua Depok Jawa Barat.(*)

Tags

Terkini