HUKAMANEWS - PBNU kubu Gus Yahya menegaskan kesiapannya bertemu Zulfa Mustofa kapan saja sebagai bagian dari upaya meredakan dinamika internal yang belakangan memanas.
Pernyataan keterbukaan dari PBNU pimpinan Gus Yahya itu dinilai menjadi sinyal positif bagi proses konsolidasi organisasi yang sebelumnya diwarnai perbedaan sikap para pengurus.
Isu pertemuan antara kubu Gus Yahya dan kubu Zulfa Mustofa menjadi sorotan publik karena berkaitan dengan legitimasi kepemimpinan, struktur syuriah, dan stabilitas PBNU sebagai organisasi keagamaan terbesar di Indonesia.
Sekretaris Jenderal PBNU, Amin Said Husni, mengonfirmasi bahwa pihaknya siap membuka ruang dialog kapan saja dan memastikan pintu PBNU tetap terbuka bagi Zulfa Mustofa untuk datang.
Amin menegaskan bahwa kantor PBNU di Kramat Raya menjadi tempat yang selalu dapat diakses karena Gus Yahya hampir setiap hari hadir dan bekerja dari sana, kecuali jika memiliki agenda luar.
Pernyataan ini muncul di tengah situasi internal PBNU yang sedang mengalami dinamika serius, terutama setelah ketidakhadiran sejumlah jajaran syuriah dalam rapat pleno PBNU pada Kamis 12 Desember 2025.
Amin memilih tidak berkomentar mengenai absennya para petinggi syuriah dan hanya menegaskan bahwa seluruh pihak sudah menerima undangan resmi untuk hadir dalam forum pleno tersebut.
Sikap terbuka dari kubu Gus Yahya dipandang sebagai langkah strategis untuk menurunkan tensi dan mengembalikan ritme komunikasi internal yang beberapa minggu terakhir terlihat renggang.
Konflik internal PBNU sebelumnya muncul setelah mencuatnya perdebatan tentang posisi dan kewenangan syuriah, termasuk isu penolakan terhadap penunjukan Zulfa Mustofa sebagai Penjabat Ketua Umum PBNU oleh KH Ma'ruf Amin yang pernah menjadi Rais Aam.
Baca Juga: KPK Sita Rp193 Juta dan 850 Gram Emas dari OTT Bupati Lampung Tengah Ardito Wijaya
Pengamat organisasi keagamaan menilai dinamika ini wajar dalam tubuh ormas besar namun tetap membutuhkan kanal komunikasi formal agar tidak berkembang menjadi fragmentasi yang merugikan jamaah.
Sejumlah netizen di platform X juga menyoroti bahwa pertemuan antara dua kubu PBNU bisa menjadi momentum meredakan tensi politik di level akar rumput, terutama di kalangan santri dan pengurus wilayah.
Publik menilai keterbukaan PBNU di bawah Gus Yahya menunjukkan komitmen menjaga stabilitas dan menjaga proses musyawarah tetap berjalan dalam koridor organisasi yang tertib.
Konteks yang berkembang di PBNU ini juga disebut sebagai cerminan dinamika ormas besar menjelang tahun politik, di mana konsistensi komunikasi dan legitimasi struktur menjadi perhatian utama.