HUKAMANEWS - Bencana banjir bandang dan longsor di Tapanuli Tengah kembali menorehkan duka, setelah tim SAR gabungan menemukan tiga korban jiwa tertimbun material longsor.
Pencarian korban banjir di Tapteng terus dilakukan, sementara warga yang terisolir bertahan hidup dengan stok pangan terbatas bahkan hanya makan durian.
Di tengah keterpurukan, pemerintah pusat melalui Kementerian ESDM menargetkan pemulihan listrik total pada Jumat pekan ini agar pasokan energi dan bantuan semakin lancar.
Tim SAR Temukan Tiga Korban Longsor di KM 13 Kalangan Indah
Upaya pencarian korban banjir dan longsor di Tapanuli Tengah telah memasuki hari kesembilan, dan tim SAR gabungan kembali melaporkan penemuan tiga korban jiwa di wilayah KM 13 Kalangan Indah, Kecamatan Pandan.
Ketiga korban yang ditemukan dalam kondisi meninggal dunia itu masing-masing bernama Yalima Zega (50), Ibzaro Zai (52), serta Iren Frida Jois (16).
Kepala Kantor SAR Nias, Putu Arga Sujarwadi menyampaikan bahwa ketiganya ditemukan tertimbun material tanah longsor yang menyapu permukiman warga.
Usai proses evakuasi, seluruh korban langsung diserahkan kepada keluarga masing-masing untuk proses pemulasaraan.
Meski demikian, pencarian belum sepenuhnya berhenti karena masih ada laporan warga hilang di sejumlah titik terdampak sekitar lokasi longsor.
Warga Bertahan Hidup Hanya dengan Durian
Tantangan pascabencana bukan hanya terkait pencarian korban, namun juga bertahan hidup di wilayah terisolir.
Baca Juga: Radiasi Cs 137 Cikande Terungkap, Bos Asal China Jadi Tersangka Kasus Limbah Berbahaya di Indonesia
Bupati Tapanuli Tengah, Masinton Pasaribu, membagikan kondisi memilukan melalui akun Instagram pribadinya yang menyebut beberapa warga terpaksa bertahan hidup hanya dengan memakan durian.
Selain minim suplai makanan, akses energi belum sepenuhnya pulih sehingga sejumlah daerah masih gelap gulita.