nasional

Banjir Tapteng Menelan Korban, Warga Bertahan Hidup dengan Durian Sementara Pemerintah Janjikan Listrik Pulih Jumat Ini

Jumat, 5 Desember 2025 | 16:28 WIB
Evakuasi korban banjir dan longsor di Tapanuli Tengah oleh tim SAR gabungan. (HukamaNews.com / Instagram @masinton)

HUKAMANEWS - Bencana banjir bandang dan longsor di Tapanuli Tengah kembali menorehkan duka, setelah tim SAR gabungan menemukan tiga korban jiwa tertimbun material longsor.

Pencarian korban banjir di Tapteng terus dilakukan, sementara warga yang terisolir bertahan hidup dengan stok pangan terbatas bahkan hanya makan durian.

Di tengah keterpurukan, pemerintah pusat melalui Kementerian ESDM menargetkan pemulihan listrik total pada Jumat pekan ini agar pasokan energi dan bantuan semakin lancar.

Tim SAR Temukan Tiga Korban Longsor di KM 13 Kalangan Indah

Upaya pencarian korban banjir dan longsor di Tapanuli Tengah telah memasuki hari kesembilan, dan tim SAR gabungan kembali melaporkan penemuan tiga korban jiwa di wilayah KM 13 Kalangan Indah, Kecamatan Pandan.

Baca Juga: PLTN Pertama Indonesia Siap Beroperasi 2032, Antara Harapan Energi Bersih dan Tantangan Keamanan Nuklir

Ketiga korban yang ditemukan dalam kondisi meninggal dunia itu masing-masing bernama Yalima Zega (50), Ibzaro Zai (52), serta Iren Frida Jois (16).

Kepala Kantor SAR Nias, Putu Arga Sujarwadi menyampaikan bahwa ketiganya ditemukan tertimbun material tanah longsor yang menyapu permukiman warga.

Usai proses evakuasi, seluruh korban langsung diserahkan kepada keluarga masing-masing untuk proses pemulasaraan.

Meski demikian, pencarian belum sepenuhnya berhenti karena masih ada laporan warga hilang di sejumlah titik terdampak sekitar lokasi longsor.

Warga Bertahan Hidup Hanya dengan Durian

Tantangan pascabencana bukan hanya terkait pencarian korban, namun juga bertahan hidup di wilayah terisolir.

Baca Juga: Radiasi Cs 137 Cikande Terungkap, Bos Asal China Jadi Tersangka Kasus Limbah Berbahaya di Indonesia

Bupati Tapanuli Tengah, Masinton Pasaribu, membagikan kondisi memilukan melalui akun Instagram pribadinya yang menyebut beberapa warga terpaksa bertahan hidup hanya dengan memakan durian.

Selain minim suplai makanan, akses energi belum sepenuhnya pulih sehingga sejumlah daerah masih gelap gulita.

Halaman:

Tags

Terkini