HUKAMANEWS - Keluarga Alvaro Kiano Nugroho tak pernah mengira ayah tiri korban yang selama ini ikut mencari justru menjadi pelaku pembunuhan, sebuah fakta yang memicu gejolak emosi dan pertanyaan baru.
Kasus kematian Alvaro yang sempat menghilang berbulan-bulan kembali menyita perhatian publik setelah keluarga mengungkap sejumlah alibi janggal.
Dugaan keterlibatan anggota keluarga pelaku pun menguat, terutama setelah tetangga mencium bau mencurigakan di rumah tersangka namun dijawab dengan alasan yang kini dianggap menutupi kebenaran.
Ayah Tiri Diduga Pelaku, Keluarga Ungkap Alibi Aneh yang Mengarah pada Upaya Menutup Jejak
Keluarga Alvaro mengaku terpukul setelah mengetahui ayah tiri sang anak, Alex, ditangkap polisi sebagai pelaku utama di balik kematian tragis tersebut.
Kecurigaan keluarga memuncak setelah Sayem, nenek korban, mengungkap adanya alibi dari adik pelaku yang dinilai janggal dan cenderung menutupi fakta sebenarnya.
Menurutnya, saat tetangga mencium bau busuk dari rumah Alex, sang adik justru mengatakan bahwa aroma itu berasal dari bangkai anjing.
“Katanya bukan, itu mah bangkai anjing. Jadi keluarganya terlibat semua,” kata Sayem kepada wartawan, Senin 24 November 2025.
Pernyataan ini memicu pertanyaan: apakah benar ada anggota keluarga lain yang mengetahui peristiwa ini dan berupaya menyamarkan bau jasad Alvaro?
Secara psikologis, pola penyangkalan seperti itu kerap muncul pada kasus kriminal rumah tangga, terutama ketika pelaku dekat secara emosional dengan keluarga.
Pencarian Delapan Bulan Berakhir Tragis: Jasad Alvaro Ditemukan Jadi Kerangka di Bogor
Setelah hilang sejak 6 Maret 2025, teka-teki nasib Alvaro terkuak ketika polisi memastikan bahwa jasad yang ditemukan pada 23 November 2025 di Kali Cilalay, Bogor, adalah dirinya.
Tubuh anak itu ditemukan sudah menjadi kerangka, dibungkus plastik, dan diikat pada pohon dekat aliran sungai agar tidak hanyut.