Ia berharap cuaca tetap bersahabat agar proses evakuasi tidak kembali terhambat.
Sementara itu, relawan dari berbagai organisasi kemanusiaan terus berdatangan ke Banjarnegara.
Mereka membantu pendistribusian logistik, pendampingan keluarga korban, serta penyediaan layanan psikososial untuk warga terdampak.
Sebagian keluarga korban mengaku masih menggantungkan harapan bahwa kerabat mereka dapat ditemukan dalam kondisi apa pun, setidaknya untuk dipulangkan dan dimakamkan dengan layak.
Dari sisi analisis, perpanjangan operasi SAR ini menjadi bukti bahwa risiko longsor di Banjarnegara masih tinggi, terutama di kawasan perbukitan Pandanarum yang dikenal memiliki kontur tanah labil.
Pakar kebencanaan menilai pentingnya audit ulang kawasan rawan longsor dan penguatan early warning system agar kejadian serupa bisa diminimalkan ke depannya.
Di media sosial, warganet juga memberikan dukungan moral untuk tim SAR, sembari berharap Banjarnegara segera pulih.
Jika situasi di lapangan masih menunjukkan potensi penemuan korban baru, tim SAR membuka kemungkinan untuk kembali memperpanjang masa operasi.
Sektor pencarian yang diduga menjadi tempat titik kumpul warga saat bencana terjadi akan tetap menjadi fokus utama hingga operasi dinyatakan selesai.
Operasi SAR saat ini masih berlangsung intensif, dan seluruh tim mengerahkan segala sumber daya untuk menemukan 16 warga yang belum kembali sejak longsor terjadi.
Upaya pencarian korban longsor Banjarnegara menggambarkan betapa besar peran kolaborasi lintas lembaga dalam situasi darurat.
Baca Juga: Nadiem Makarim Disebut Tak Terlibat Pengadaan Google Cloud, Kuasa Hukum Tegaskan Ranah Operasional
Meski kondisi lapangan sulit, komitmen tim SAR tidak surut dan terus menjadi tumpuan harapan keluarga korban.
Perpanjangan operasi ini menjadi langkah kemanusiaan yang menunjukkan bahwa setiap nyawa tetap menjadi prioritas.