Peristiwa ini menjadi peringatan serius bagi pengangkutan BBM di jalur padat seperti Cianjur–Sukabumi. Selain karena topografi jalan yang berliku, risiko kecelakaan fatal meningkat jika tidak disertai pengawasan ketat terhadap kondisi kendaraan dan pengemudi.
Pakar transportasi dari Universitas Pasundan, Dr. R. Agus Santoso, menilai perlu adanya prosedur keselamatan tambahan untuk kendaraan pengangkut bahan berbahaya.
“BBM mudah terbakar, jadi setiap sopir wajib melewati pelatihan dan pemeriksaan berkala. Pemerintah juga harus memperketat SOP di jalan lintas provinsi,” ujarnya.
Kebakaran besar akibat tergulingnya truk tangki BBM di Cianjur bukan hanya tragedi lokal, tetapi juga peringatan nasional soal pentingnya keselamatan transportasi bahan berbahaya.
Selain dampak ekonomi dan sosial yang besar, peristiwa ini membuka mata banyak pihak tentang rentannya jalur utama di Jawa Barat terhadap insiden serupa.
Polres Cianjur memastikan proses penyelidikan masih berlangsung dan berkomitmen mengungkap penyebab pasti kebakaran tersebut.
Sementara warga berharap agar pemerintah daerah segera menyalurkan bantuan serta melakukan evaluasi sistem keselamatan pengangkutan BBM di wilayah tersebut.***