HUKAMANEWS - Polres Blora masih terus mendalami kasus ledakan sumur minyak di Dukuh Gendono, Desa Gandu, Kecamatan Bogorejo.
Hingga Selasa (19/8), setidaknya delapan orang saksi sudah dimintai keterangan untuk mengungkap penyebab kebakaran yang sempat membuat warga panik.
Kapolres Blora AKBP Wawan Andi Susanto menegaskan, proses pemeriksaan tidak hanya melibatkan warga sekitar, tetapi juga pihak yang disebut sebagai pemilik atau investor sumur tersebut.
Menurut AKBP Wawan, pemanggilan saksi dilakukan secara bertahap sejak awal pekan. Empat orang saksi pertama berasal dari warga sekitar lokasi kejadian, sementara empat lainnya menyusul dimintai keterangan pada Selasa siang.
“Pemanggilan saksi hingga saat ini sudah ada empat orang. Insya Allah hari ini sesuai agenda Satreskrim, kami akan memanggil lagi sekitar empat orang untuk dimintai keterangan,” ujarnya di Mapolres Blora.
Selain warga, polisi juga mulai menggali informasi dari pemilik sumur minyak. Meski baru sebatas keterangan awal, Kapolres memastikan pemilik akan diperiksa lebih detail setelah penyelidikan teknis dilakukan.
Polisi juga menggandeng Tim Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Jawa Tengah untuk meneliti sumber ledakan. Namun, investigasi lanjutan masih menunggu api benar-benar padam agar proses olah TKP lebih aman.
“Nantinya kalau api sudah bisa dipadamkan, Insya Allah tim Labfor akan datang ke lokasi untuk melakukan penyelidikan,” tambah Kapolres.
Baca Juga: iPhone 18 Batal Rilis 2026? Apple Siapkan Kejutan Besar dengan iPhone Lipat dan Jadwal Baru
Peristiwa ini sempat menyedot perhatian warga Blora, mengingat aktivitas pengeboran minyak tradisional bukan hal baru di wilayah tersebut. Namun, praktik ini kerap berujung pada insiden kebakaran yang membahayakan keselamatan warga maupun lingkungan.
Beberapa netizen juga menyoroti lemahnya pengawasan terhadap aktivitas sumur minyak ilegal yang kerap menelan korban. “Sudah sering terjadi, tapi selalu dibiarkan. Harus ada solusi nyata,” tulis salah satu komentar di media sosial.
Di sisi lain, pemerintah daerah disebut masih menghadapi dilema. Aktivitas sumur minyak rakyat memang menjadi sumber ekonomi warga, tetapi risikonya tinggi karena minimnya standar keamanan.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada laporan korban jiwa dari peristiwa ledakan tersebut. Namun, kerugian material diperkirakan cukup besar mengingat kobaran api sulit dipadamkan.
Artikel Terkait
Bentrok Pemuda Pancasila dan GRIB Akhirnya Diakhiri, Kedua Pimpinan Ormas di Blora Sepakat Damai Usai Saling Rangkul
Kronologi Kebakaran Blora, Sumur Minyak Ilegal Meledak Tewaskan 1 Warga dan 4 Kritis
Kebakaran Sumur Minyak Ilegal di Blora Renggut 3 Nyawa, Puluhan Warga Panik Mengungsi
50 Orang Mengungsi ke Tempat Aman, Begitu Sumur Minyak Rakyat di Blora Meledak
Tragedi Kebakaran Sumur Minyak di Blora Bongkar Fakta Mengejutkan, Ada 60 Sumur Dikelola Warga di Permukiman Padat