Peristiwa ini menjadi peringatan serius bagi pengangkutan BBM di jalur padat seperti Cianjur–Sukabumi. Selain karena topografi jalan yang berliku, risiko kecelakaan fatal meningkat jika tidak disertai pengawasan ketat terhadap kondisi kendaraan dan pengemudi.
Pakar transportasi dari Universitas Pasundan, Dr. R. Agus Santoso, menilai perlu adanya prosedur keselamatan tambahan untuk kendaraan pengangkut bahan berbahaya.
“BBM mudah terbakar, jadi setiap sopir wajib melewati pelatihan dan pemeriksaan berkala. Pemerintah juga harus memperketat SOP di jalan lintas provinsi,” ujarnya.
Kebakaran besar akibat tergulingnya truk tangki BBM di Cianjur bukan hanya tragedi lokal, tetapi juga peringatan nasional soal pentingnya keselamatan transportasi bahan berbahaya.
Selain dampak ekonomi dan sosial yang besar, peristiwa ini membuka mata banyak pihak tentang rentannya jalur utama di Jawa Barat terhadap insiden serupa.
Polres Cianjur memastikan proses penyelidikan masih berlangsung dan berkomitmen mengungkap penyebab pasti kebakaran tersebut.
Sementara warga berharap agar pemerintah daerah segera menyalurkan bantuan serta melakukan evaluasi sistem keselamatan pengangkutan BBM di wilayah tersebut.***
Artikel Terkait
Kebakaran Sumur Minyak Ilegal di Blora Renggut 3 Nyawa, Puluhan Warga Panik Mengungsi
Tragedi Kebakaran Sumur Minyak di Blora Bongkar Fakta Mengejutkan, Ada 60 Sumur Dikelola Warga di Permukiman Padat
8 Saksi Misterius Diperiksa Polres Blora Usai Kebakaran Sumur Minyak Ilegal di Dukuh Gendono
5 Fakta Terkini Insiden Kebakaran pada Hunian Pekerja IKN di Kaltim
Kebakaran Hebat Hantam Hunian Pekerja Konstruksi IKN di Kaltim, 700 Pekerja Direlokasi, Proyek Tetap Jalan