nasional

Di Balik Duka 63 Santri, Polisi Usut Dugaan Kelalaian Bangunan Mushala, Ponpes Al Khoziny Tegaskan Siap Tanggung Jawab Hukum

Sabtu, 18 Oktober 2025 | 06:00 WIB
Area Ponpes Al Khoziny Sidoarjo masih dipasangi garis polisi usai mushala ambruk. (Hukamanews.com / antara)

HUKAMANEWS – Pengelola Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Sidoarjo menegaskan sikap terbuka dan kooperatif terhadap proses hukum yang tengah berjalan terkait ambruknya bangunan mushala pada 29 September 2025.

Tragedi yang menewaskan 63 santri itu kini tengah diselidiki oleh Kepolisian Daerah Jawa Timur.

Kiai Haji Zainal Abidin, Ketua Alumni sekaligus perwakilan Ponpes Al Khoziny, menyatakan pihaknya menghormati penuh langkah hukum yang ditempuh kepolisian dan siap mengikuti seluruh prosedur yang berlaku.

Ia menegaskan pondok telah menunjuk tim pengacara untuk mendampingi proses pemeriksaan agar setiap tahapan berlangsung transparan dan sesuai ketentuan.

Baca Juga: Putusan MK Soal Penangkapan Jaksa Jadi Titik Balik Integritas Kejaksaan: Kami Tak Kebal Hukum

“Kami akan terus mengikuti prosedur hukum oleh kepolisian. Siapa pun yang dimintai keterangan akan kami dampingi secara resmi oleh kuasa hukum yang ditunjuk,” ujar Zainal di Sidoarjo, Jumat (17/10).

Penyelidikan dan Penegakan Akuntabilitas

Bangunan utama Ponpes Al Khoziny, termasuk asrama santri putra dan ruang kelas di sekitar lokasi musibah, hingga kini masih disegel dengan garis polisi.

Pengelola pesantren memastikan tidak ada pihak yang memasuki area terlarang tersebut selama proses penyelidikan berlangsung.

Langkah ini, kata Zainal, merupakan bentuk tanggung jawab dan penghormatan terhadap proses hukum.

Ia menegaskan pihak pesantren akan mematuhi seluruh rekomendasi hasil investigasi, baik dari kepolisian maupun tim ahli konstruksi yang menilai kelayakan bangunan di kompleks pondok.

Baca Juga: Putusan MK Soal Izin Tangkap Jaksa, Perlindungan Hukum atau Benteng Kekuasaan?

“Jika para ahli menilai ada bangunan yang perlu diperbaiki atau dibongkar, kami siap melaksanakan rekomendasi tersebut. Keselamatan santri menjadi prioritas utama kami,” tegasnya.

Fokus pada Evaluasi Struktur dan Keselamatan Santri

Kasus ambruknya mushala Al Khoziny telah memunculkan sorotan publik terhadap aspek keselamatan bangunan lembaga pendidikan keagamaan.

Halaman:

Tags

Terkini