nasional

Dugaan Malpraktik RSUD Batang: Pasien Divonis HIV Padahal Ada Selang Tertinggal di Tubuh

Selasa, 30 September 2025 | 08:00 WIB
Warga Desa Gondang, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Mistono (kanan) ungkap dugaan malpraktik setelah menjalani operasi di RSUD Kalisari Batang.

HUKAMANEWS – Seorang pasien bernama Mistono (59), warga Desa Gondang, Kecamatan Subah, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, menanggung penderitaan panjang akibat dugaan malpraktik di RSUD Kalisari Batang. Alih-alih sembuh dari penyakit batu saluran kemih, kondisi Mistono justru memburuk setelah menjalani operasi pada November 2024.

Awalnya, operasi dikabarkan berjalan lancar. Mistono menjalani perawatan di rumah sakit selama delapan hari sebelum diperbolehkan pulang. Namun, keluhan yang dirasakannya semakin parah setelah itu.

“Setelah dioperasi saya merasa sakit. Pulang delapan hari, satu minggu sakit lagi. Masuk rumah sakit lagi, terus keluar lagi,” kata Mistono saat ditemui di rumahnya, Jumat (26/9/2025).

Vonis yang diterimanya membuat Mistono bingung. Selama kontrol pascaoperasi, perawat menyampaikan bahwa ia positif HIV. Mistono bahkan sempat mengonsumsi obat HIV selama tujuh bulan, meski kesehatannya tak kunjung membaik.

Baca Juga: LPSK Bongkar Fakta Baru Kematian Diplomat Muda Arya Daru Ada Teror Misterius, Keluarga Minta Perlindungan

Tak hanya fisik yang menderita, tekanan batin pun menghantui. Sang istri sempat mencurigainya terlibat hubungan di luar rumah tangga, sehingga hubungan keluarga menjadi renggang.

“Iya, namanya istri pasti curiga. Saya sampai dikucilkan, dicurigai bermain dengan wanita lain,” ujarnya lirih.

Kecurigaan itu akhirnya hilang setelah hasil laboratorium menunjukkan Mistono negatif atau non-reaktif HIV. Namun, kondisi kesehatannya tetap menurun.

Karena tak kunjung pulih, keluarga membawa Mistono ke RS Siti Khodijah, Kota Pekalongan, untuk pemeriksaan lanjutan. Hasil rontgen dan USG mengejutkan: ditemukan selang sepanjang sekitar 15 sentimeter tertinggal di saluran kemihnya.

“Dokter bilang, ‘Pak ini ada selang di dalam.’ Setelah itu saya langsung dilakukan tindakan operasi untuk mengambil selang. Alhamdulillah setelah selang diambil saya sehat, normal, kembali seperti semula,” ujar Mistono.

Baca Juga: Istana Klarifikasi Soal Pencabutan ID Wartawan CNN, Janji Kebebasan Pers Tetap Dijaga

Pascaoperasi kedua, kondisi Mistono berangsur pulih dan bisa kembali beraktivitas sebagai petani. Hasil laboratorium Cito juga menegaskan dirinya non-reaktif HIV, berbeda dengan vonis awal RSUD Kalisari.

Putra Mistono, Yusro, menyatakan kekecewaannya terhadap kejadian yang menimpa sang ayah. “Bapak saya selama tujuh bulan menderita, bukan soal sakitnya saja, tapi juga dampak sosial yang dialami,” katanya. Yusro menambahkan bahwa pihak keluarga berencana meminta pertanggungjawaban dari RSUD Kalisari Batang.

Mistono berharap kasus yang dialaminya menjadi pelajaran berharga agar kejadian serupa tidak terulang pada pasien lain. “Saya cuma ingin keadilan. Kalau memang salah, ya harus bertanggung jawab. Jangan sampai ada orang lain ngalami kayak saya,” tegasnya.

Halaman:

Tags

Terkini