Kini, bola ada di tangan Sahroni dan partainya. Apakah ia berani pulang untuk menghadapi kenyataan, atau terus memilih berlindung di luar negeri?***
Kini, bola ada di tangan Sahroni dan partainya. Apakah ia berani pulang untuk menghadapi kenyataan, atau terus memilih berlindung di luar negeri?***