Pemulihan yang dilakukan Jasa Marga menunjukkan bagaimana sebuah perusahaan pelat merah menjaga kepercayaan publik.
Dengan langkah cepat, transparansi anggaran, serta fokus pada pelayanan, Jasa Marga berupaya memastikan mobilitas warga tidak terganggu dalam jangka panjang.
Kasus kerusakan gerbang tol akibat demo di Jakarta memberi pelajaran penting bahwa infrastruktur vital tidak boleh lengah.
Meski harus menggelontorkan Rp80 miliar, Jasa Marga memilih menanggung sendiri sebagai bukti komitmen terhadap pelayanan publik.
Baca Juga: Noel Ebenezer Akui Pemerasan Sertifikat K3, Buruh Dipalak Jutaan Padahal Tarif Resmi Cuma Rp275 Ribu
Ke depan, perbaikan fisik hanya satu sisi. Penguatan sistem keamanan, koordinasi dengan aparat, serta peningkatan kesadaran publik menjadi kunci agar fasilitas transportasi tetap terjaga.
Masyarakat berharap target pemulihan 10 September 2025 benar-benar tercapai, sehingga perjalanan di ruas tol ibu kota kembali lancar tanpa hambatan.***