Ia bersyukur sebab Indonesia memiliki stok gula yang melimpah, dan kini yang menjadi fokus pemerintah adalah membantu petani dengan menjadi "off taker" atau pembeli gula yang dihasilkan.
“Doakan secepatnya gula terserap,” katanya.
Di sisi lain, petani tebu di Jawa Timur mendesak pemerintah melakukan perbaikan total tata niaga gula akibat serapan rendah yang dipicu rembesan gula rafinasi ke pasar konsumsi sejak awal musim giling 2025.
Baca Juga: 10 Ribu Buruh Siap Kepung DPR pada Demo 28 Agustus, Ini Rute, Titik Kumpul dan Tuntutan yang Dibawa
Koordinator Forum Petani Tebu Tasirin mengatakan sejak pemerintah mencanangkan swasembada gula, petani mulai bergairah menanam tebu. Namun, antusias itu kembali terhambat karena gula petani tidak terserap pasar akibat kehadiran gula rafinasi impor.
Sebagai informasi, gula rafinasi adalah hasil pemurnian dari gula mentah (raw sugar), sedangkan gula fortifikasi adalah gula yang ditambahkan zat gizi mikro.
Kedua jenis gula tersebut berasal dari impor dan harganya lebih murah dari gula kristal putih (GKP) yang dihasilkan petani tebu lokal.***