HUKAMANEWS - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) hari ini memanggil Bupati Pati, Jawa Tengah, Sudewo, untuk diperiksa di Gedung Merah Putih, Jakarta, Rabu (27/8).
Pemanggilan ini terkait dugaan keterlibatannya dalam kasus suap pembangunan dan pemeliharaan jalur kereta api yang menyeret banyak pejabat dan kontraktor sejak 2023.
Bupati Sudewo sebelumnya sempat absen pada jadwal pemeriksaan pekan lalu, dengan alasan berhalangan hadir.
Namun, juru bicara KPK Budi Prasetyo menegaskan bahwa kali ini sang bupati diyakini tidak lagi mangkir, mengingat jadwal pemeriksaan ulang itu sendiri merupakan permintaan Sudewo.
Baca Juga: Eks Pejabat Kemenkeu Didakwa Rugikan Negara Rp90 Miliar dalam Skandal Jiwasraya
“Sejauh ini informasi yang kami terima, pemeriksaan direncanakan di Gedung Merah Putih KPK. Kami meyakini yang bersangkutan hadir,” ujar Budi kepada wartawan, Selasa (26/8).
Nama Sudewo Muncul di Persidangan
Nama Sudewo bukan kali pertama muncul dalam pusaran kasus ini. Dalam persidangan perkara suap proyek kereta api di Pengadilan Tipikor Semarang pada November 2023, jaksa penuntut sempat menyinggung dugaan aliran dana ke Bupati Pati tersebut.
Dalam sidang yang menghadirkan Kepala Balai Teknik Perkeretaapian Jawa Bagian Tengah, Putu Sumarjaya, dan pejabat pembuat komitmen Bernard Hasibuan, KPK membeberkan barang bukti uang senilai sekitar Rp3 miliar yang disebut disita dari rumah Sudewo.
Bukti berupa foto tumpukan uang pecahan rupiah dan valuta asing ditunjukkan di hadapan majelis hakim.
Namun, klaim itu langsung dibantah oleh Sudewo. Ia menegaskan tidak pernah menerima uang Rp720 juta dari pegawai PT Istana Putra Agung maupun Rp500 juta dari Bernard Hasibuan melalui stafnya, Nur Widayat.
“Itu tidak benar, saya tidak pernah menerima uang seperti yang dituduhkan,” ujar Sudewo kala itu.
Kasus Korupsi Jalur Kereta Api
Kasus ini bermula dari operasi tangkap tangan (OTT) KPK pada 11 April 2023 di Balai Teknik Perkeretaapian Kelas I Wilayah Jawa Bagian Tengah.