Pasalnya, ia bukan sekadar mantan pejabat, tetapi juga pernah menjabat posisi strategis yang menentukan arah kebijakan keuangan negara.
Publik menunggu apakah majelis hakim akan memberikan vonis setimpal, sebagaimana yang dijatuhkan kepada terdakwa lain. Kasus ini sekaligus menjadi ujian transparansi dan konsistensi hukum di Indonesia.
Bagi korban Jiwasraya, yang hingga kini masih menanti kepastian pembayaran klaim, persidangan Isa menjadi harapan agar keadilan benar-benar ditegakkan.
“Yang paling penting bukan hanya menghukum pelaku, tetapi juga bagaimana negara bisa memulihkan kerugian masyarakat,” ujar salah satu nasabah Jiwasraya yang hadir mengikuti persidangan.***