HUKAMANEWS - Undang Prof. Peter Berkowitz di acara kegiatan Pengenalan Sistem Akademik Universitas (PSAU) Pascasarjana UI, UI akhirnya minta maaf ke masyarakat.
Hal ini karena Berkowitz dikenal pendukung Genosida Israel dan cendekia yang aktif menyuarakan dukungannya terhadap Israel.
Ia juga diketahui sebagai tokoh yang telah menulis banyak artikel yang mendukung genosida di Palestina.
Untuk itu, UI mengucapkan permohonan maaf.
"Dengan segala kerendahan hati UI mengakui kurang hati-hati, dan untuk itu UI meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh rakyat Indonesia atas kekhilafan dalam kekurangcermatan saat melakukan background check terhadap yang bersangkutan," kata Direktur Humas, Media, Pemerintah, dan Internasional UI Arie Afriansyah dikonfirmasi di Jakarta, Minggu (24/8).
Arie menegaskan tidak ada maksud lain dalam memberikan kesempatan kepada tokoh tersebut, dalam berorasi selain untuk kepentingan akademik.
Ia mengungkapkan orasi yang disiapkan dalam kegiatan tersebut semata-mata bertujuan untuk memberikan perspektif dari figur institusi terkemuka di dunia, dalam bidang Sosial Humaniora dan Sains, Teknologi, Teknik, dan Matematika (STEM).
"Orasi selengkapnya dari tokoh dalam acara PSAU tersebut dapat dilihat kembali oleh semua pihak dalam kanal resmi YouTube Universitas Indonesia di mana isi orasinya memang murni tentang apa yang diharapkan," ujarnya.
Arie menyebutkan pihaknya memahami reaksi dan keprihatinan publik yang mungkin muncul akibat orasi yang disampaikan oleh salah seorang akademisi tamu pada kegiatan PSAU tersebut.
Ia menilai kasus ini menjadi sebuah pembelajaran sekaligus bentuk perhatian positif untuk UI agar lebih selektif dan sensitif, dalam mempertimbangkan berbagai aspek saat mengundang akademisi internasional pada masa yang akan datang.
Arie menegaskan UI tetap konsisten pada sikap dan pendirian berdasarkan konstitusi Indonesia, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945, yang terus memperjuangkan agar penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, termasuk terdepan dalam mendukung perjuangan rakyat Palestina menghadapi penjajahan yang dilakukan Israel.