nasional

Bukan Soal Internal, Megawati Justru Sentil Isu Minyak Dunia di Kongres PDIP Bali, Ini Peringatan Seriusnya!

Sabtu, 2 Agustus 2025 | 16:52 WIB
Megawati sentil ancaman Selat Hormuz di Kongres PDIP Bali, ingatkan kader soal dampak global yang bisa timpa Indonesia (HukamaNews.com / Antara)

HUKAMANEWS - Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, kembali mencuri perhatian lewat pidato politiknya di Kongres Ke-6 PDIP yang berlangsung di Nusa Dua Convention Center, Bali.

Dalam suasana yang penuh semangat di tengah ribuan kader partai, Megawati tak hanya bicara soal urusan dalam negeri, tapi juga mengangkat isu geopolitik yang berpotensi mengganggu stabilitas nasional.

Salah satu sorotan utama dalam pidato tersebut adalah soal potensi penutupan Selat Hormuz, sebuah jalur vital perdagangan minyak dunia yang terletak di Timur Tengah.

Megawati menekankan pentingnya kesadaran para kader terhadap dinamika global yang bisa langsung berdampak pada perekonomian Indonesia.

Baca Juga: Viral Gerhana Matahari, Faktanya Baru Akan Terjadi 2 Agustus 2025

Menurutnya, jika Selat Hormuz ditutup, maka harga minyak global bisa melambung tinggi, dan Indonesia tentu tidak akan luput dari imbasnya.

Mantan Presiden RI itu menyoroti bahwa ancaman di Timur Tengah bukan sekadar berita luar negeri, melainkan persoalan nyata yang harus dipahami secara cermat oleh elite politik dalam negeri.

Dia menyebut, ketegangan antara Iran dan Israel merupakan pemicu utama kekhawatiran saat ini, dan Indonesia mesti bersiap menghadapi segala kemungkinan yang muncul dari konflik tersebut.

Megawati juga mengajak kader PDIP untuk tidak berpikiran pendek, apalagi bersikap reaktif terhadap isu-isu internasional.

Sebaliknya, ia mengajak agar seluruh elemen partai mengedepankan nalar politik yang tajam dan strategi jangka panjang dalam merespons dinamika global.

Baca Juga: Kalau Presiden Tak Lagi Percaya Lembaga Peradilan di Negerinya, ICW Sebut Korupsi Bakal Semakin Menyala

Dalam kesempatan itu, Megawati tak lupa mengingatkan kembali prinsip-prinsip perjuangan Bung Karno sebagai fondasi ideologi partai.

Ia menekankan bahwa Soekarno tidak pernah berpolitik demi kekuasaan semata, tapi karena membawa visi besar tentang kemerdekaan dan kedaulatan bangsa.

Menurut Megawati, semangat itulah yang harus terus hidup dalam tubuh PDIP, khususnya di tengah situasi dunia yang makin kompleks.

Pidato Megawati tersebut disampaikan di hadapan sekitar 3.200 kader PDIP dari seluruh penjuru Indonesia.

Halaman:

Tags

Terkini