Pemanggilan sejumlah saksi dari berbagai perusahaan keuangan dan sekuritas juga memperlihatkan bahwa jaringan kasus ini cukup kompleks.
Ada indikasi bahwa investasi fiktif ini tidak hanya melibatkan satu atau dua pihak saja, melainkan bisa jadi merupakan hasil dari kolaborasi atau kelalaian kolektif dalam pengawasan dan pengelolaan dana investasi.
Publik tentu berharap bahwa langkah KPK kali ini benar-benar mengarah pada pengungkapan utuh kasus investasi bodong yang diduga merugikan negara.
Pasalnya, sektor investasi dan dana pensiun yang semestinya menjadi instrumen jangka panjang yang aman dan berkelanjutan, justru berubah menjadi lahan empuk untuk praktik korupsi.
Dengan keterlibatan nama-nama besar seperti PT Taspen, PT Sinarmas Sekuritas, dan PT KB Valbury Sekuritas, kasus ini patut dipantau secara serius.
KPK diminta untuk tidak hanya mengusut tuntas siapa saja yang terlibat, tetapi juga memastikan agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang.
Transparansi, akuntabilitas, dan penegakan hukum yang menyentuh semua lapisan, baik individu maupun korporasi, merupakan kunci dalam membangun sistem keuangan yang bersih dan berintegritas.***