Belum diketahui apa isi dari kedua tas tersebut, serta mengapa tas-tas itu tidak ikut dibawa turun oleh korban.
Pihak kepolisian belum menyimpulkan apakah barang-barang itu ditinggal secara sengaja, hilang, atau ada kaitannya dengan kematian korban.
Beberapa dugaan mencuat, termasuk kemungkinan Arya sempat bertemu seseorang di rooftop atau mengalami situasi tertentu yang membuatnya tidak membawa barang-barangnya kembali.
Namun hingga kini belum ada informasi resmi yang mengarah pada motif atau pelaku.
Seperti diketahui sebelumnya, jasad Arya ditemukan dalam kondisi mengenaskan.
Kepala korban dibungkus plastik dan dililit lakban, dengan posisi tubuh tergeletak di atas tempat tidur di kamar indekosnya.
Kondisi ini membuat pihak penyidik menilai bahwa kematian Arya tidak wajar dan sangat mungkin melibatkan tindakan kekerasan.
Hingga saat ini, penyelidikan terus dilakukan untuk mengungkap misteri di balik kematian diplomat muda ini.
Sejumlah saksi telah diperiksa, termasuk rekan kerja dan penghuni kos lainnya.
Pihak Kemlu sendiri belum memberikan pernyataan rinci terkait kasus ini, namun telah menyatakan siap bekerja sama dengan kepolisian.
Kasus Arya Daru menjadi perhatian karena korban merupakan aparatur sipil negara yang bekerja di lingkungan diplomatik.
Dengan latar belakang tersebut, investigasi tidak hanya menyangkut aspek kriminal semata, namun juga memunculkan spekulasi tentang kemungkinan keterkaitan dengan tugas-tugas profesional korban.
Kemunculan fakta baru soal keberadaan Arya di rooftop Kemlu menjadi petunjuk penting dalam mengurai benang merah kasus ini.