“Sampai kita merdeka 100 pun, kita akan kekurangan dokter spesialis kalau speed-nya masih seperti sekarang,” ujarnya.
Tak hanya soal jumlah, masalah distribusi dokter spesialis di Indonesia juga masih timpang. Banyak daerah, kata Budi, masih berstatus merah atau kuning alias sangat minim dalam pemenuhan dokter spesialis tertentu, seperti spesialis jantung.
“Kita sudah 80 tahun merdeka, tapi masih kurang. Kita harus lebih cepat supaya 100 tahun Indonesia merdeka jangan masih kurang. Kasihan satu juta orang Indonesia yang meninggal setiap tahunnya,” tutup Budi.***