HUKAMANEWS – Pemerintah berupaya beraneka cara untuk mengejar target tersedianya dokter spesialis di berbagai daerah. Salah satunya dengan mengevaluasi pendidikan dokter spesialis di sejumlah perguruan tinggi.
Mendiktisaintek Brian Yuliarto mengatakan pemerintah meluncurkan Satgas Percepatan terkait dengan kebutuhan dokter untuk merespons mengenai kurangnya jumlah dokter di Indonesia.
"Kemarin kami sudah berbicara dengan beberapa dekan Fakultas Kedokteran. Kami juga sudah bicara dengan Pak Menkes. Kaitannya dengan jumlah dokter yang diminta untuk bertambah," kata Brian di Jakarta.
Pihaknya berhitung jumlah dokter umum mampu mencapai 60.000 sampai 2029 nanti. Selain itu, kata dia, dokter spesial pun ditargetkan dapat bertambah mencapai 4.500 pada 2029.
"Kemudian juga untuk dokter spesialis, ini dengan sistem pendampingan, mentoring, dan pemanfaatan rumah sakit-rumah sakit daerah dan rumah sakit, seperti Polri dan lain-lainnya. Itu kemungkinan besar bisa bertambah sampai 4.500 rekrutmen dokter spesialis baru," paparnya.
Brian juga memastikan akan melakukan konsolidasi kembali mengenai rencana tersebut. Dia mengatakan beberapa pemerintah daerah pun telah menghubunginya untuk memberikan beasiswa untuk putra daerah terkait dokter spesialis.
"Karena biasanya kalau bukan putra daerah, balik lagi, nggak tahan. Jadi mereka akan memberikan putra daerah, mereka meminta kuota nanti dari PPDS yang ada," paparnya.
"Kami sudah bicara dengan beberapa dekan, mereka bersedia membuat slot untuk putra daerah, tapi beasiswanya dari Pemda sehingga nanti ketika dia selesai akan ditempatkan di daerah," imbuh dia.
Ditambahkan pula oleh Menteri Kesehatan Budi Gunawan Sadikin, Indonesia membutuhkan anggaran sekitar Rp70 triliun untuk memenuhi kebutuhan 70 ribu dokter spesialis dalam sepuluh tahun ke depan.
Baca Juga: UU Hak Cipta Bikin Penyanyi Bisa Dipenjara? Begini Curhatan Lesti Kejora di Sidang MK
Anggaran itu setara dengan biaya beasiswa pendidikan dokter spesialis yang ditanggung negara melalui Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).
Sampai saat ini, Indonesia hanya mampu memproduksi sekitar 2.700 dokter spesialis per tahun. Dengan laju produksi tersebut, dibutuhkan waktu sekitar 26 tahun untuk mengejar kekurangan 70 ribu dokter spesialis.
Artikel Terkait
Menkes RI Ingin Kasus Bullying di Lingkungan Mahasiswa Kedokteran Undip Semarang Diusut Tuntas dan Transparan
Menkes Ungkap Kasus Mpox di Indonesia Masih Rendah dan Terkendali, Tak Perlu Panik, Varian Ini Bisa Diobati dan Fatalitas Rendah"
Kasus Bullying di PPDS, Mantan Menkes Nila Moeloek: Profesi Dokter Memang Penuh Tekanan!
Menkes Budi Gunadi Sadikin Umumkan Tiket Pemeriksaan Kesehatan Gratis di HUT, Download SatuSehat Sekarang!
Kena Semprot DPR RI Kurang Bijak Dalam Berbicara, Menkes Budi Gunadi Sadikin Pilih Manut