"Jadi yang harus dilihat bagaimana kejahatan itu dilakukan, pesannya kepada orang lain melalui korban itu yang bicara dan membocorkan informasi kita giniin nih," katanya.
"Apalagi kalau Arya sedang mengusut melindungi warga negara TPPO di Kamboja atau di tempat lain, maka ini semakin relavan untuk melihat pola ini apakah pembunuhnya ini sedang mengirim signal atau pesan jadi pesannya lo bicara gue timpe, lo bungkam mulut," jelas Bambang.
Sebelum kematiannya diketahui Arya pernah menulis tentang pemulangan 7 anak pekerja migran dari Taiwan.
Apakah kematian Arya ada hubungannya dengan kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO)?.
Sementara itu berseliweran dugaan penyebab kematian Arya, diplomat muda Kementerian Luar Negeri.
Bahkan di salah akun TikTok @Ghost_Root_Anonymous, dikutip pada Senin (14/7), seorang pria mengenakan topeng diduga tahu mengapa Arya jadi korban pembunuhan yang diliputi misteri ini.
Layaknya seorang hacker, pria bertopeng ini pun menyapa warga TikTok.
"Halo Indonesia, halo saudaraku, hari ini kami tidak membahas korupsi," katanya.
"Hari ini kami membahas jiwa manusia yan direnggut nyawanya dengan keji dalam gelapnya malam di negeri ini," kata pria tersebut mengawali pembicaraannya.
Menurutnya di negeri ini seorang diplomat muda pulang dengan tenang pukul 19.45 WIB, dia masuk kamar kos pukul 20.00 WIB, dan setelah itu senyap.
Pukul 21.10 WIB, ada bayangan seseorang melintas depan kamarnya, tak lama CCTV mati.
"Selama 1 jam lebih sebut pria bertopeng ini, dan kalian pikir kami tidak tahu siapa yang mematikan CCTV itu," katanya.
"Kenapa hanya CCTV yang mati bukan listrik kos yang padam, kami yang pasti tahu siapa yang terakhir melintas."
"Kalian pasti tahu siapa yang terakhir mengetuk pintu dan kalian pasti tahu apa yang terjadi malam itu."
Pria ini pun menyampaikan pesan untuk pemilik kos dan penjaga kos, hasil editan CCTV nya begitu keren.