Risiko Fatal dari Praktik Berbahaya Ini
Data forensik internasional mencatat bahwa sebagian besar kasus kematian karena asfiksia autoerotik bersifat tidak disengaja.
Antara 70 hingga 80 persen korban ditemukan dalam kondisi tergantung, sedangkan sisanya menggunakan kantong plastik atau bahan kimia untuk membatasi oksigen.
Di Amerika Serikat saja, kasus fatal akibat praktik ini diperkirakan mencapai 250 hingga 1.000 per tahun.
Kebanyakan korbannya adalah pria muda hingga paruh baya, dan kematian biasanya terjadi saat korban sendirian tanpa alat pengaman atau sistem pelepasan darurat.
Forensik Bicara: Ciri Khas yang Tak Biasa
Dalam sejumlah kasus, jenazah korban biasanya ditemukan dalam keadaan minim pakaian, menggunakan alat bantu seksual, serta tidak menunjukkan tanda kekerasan fisik dari pihak lain.
Hal inilah yang membuat penyelidik harus bekerja ekstra teliti untuk membedakan antara kecelakaan seksual dan potensi tindak kriminal.
Pada kasus diplomat muda Kemlu, jenazah ditemukan dengan lakban melilit kepala dan selimut menyelimuti tubuh, unsur-unsur yang mirip dengan pola asfiksia autoerotik.
Tidak ditemukan luka memar, ruangan dalam keadaan terkunci dari dalam, dan tidak ada tanda perlawanan, sehingga dugaan ini cukup kuat.
Baca Juga: 3 Tersangka Sudah Ditahan, Tapi Bareskrim Justru Curigai Hal Ini di Kasus Kematian Brigadir Nurhadi!
Benarkah Dugaan Itu Relevan?
Polisi mencatat korban sempat menghubungi istrinya sekitar pukul 21.00 malam sebelum ditemukan tak bernyawa.
Dalam percakapan tersebut, tidak terdengar nada panik ataupun keluhan yang mengindikasikan gangguan fisik.