HUKAMANEWS - Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (Menteri UMKM) Maman Abdurrahman menjadi pusat perhatian publik setelah beredarnya surat yang berisi permintaan pengawalan terhadap istrinya oleh tujuh duta besar Indonesia di luar negeri.
Dalam surat tersebut, tercantum permohonan kepada sejumlah Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di tujuh negara Eropa agar memberikan dukungan bagi istri Maman, Agustina Hastarini, selama kunjungannya ke sejumlah kota dari tanggal 30 Juni hingga 14 Juli 2025.
Yang membuat heboh, dokumen itu tertera logo resmi Kementerian UMKM dan ditandatangani oleh Sekretaris Menteri UMKM, Arif Rahman Hakim.
Menanggapi isu ini, Maman akhirnya angkat suara usai menjalani pertemuan dengan pejabat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Gedung Merah Putih, Setiabudi, Jakarta Selatan, Jumat, 4 Juli 2025.
Baca Juga: Trending di X! Tagar HukumBeratHasto, Tuntutan 7 Tahun untuk Sekjen PDIP Dinilai Terlalu Ringan
Maman mengaku sama sekali tidak mengetahui asal-usul dokumen tersebut.
Ia menyatakan tidak pernah memberi perintah, membuat disposisi, atau terlibat dalam pembuatan surat yang kini ramai diperbincangkan.
“Sampai hari ini saya pun tidak mengerti itu dokumen dari mana,” ujar Maman kepada wartawan.
Ia juga menegaskan bahwa dirinya bingung dengan keberadaan surat tersebut dan tidak tahu siapa yang menyusunnya.
“Saya enggak ngerti, makanya saya juga bingung,” lanjutnya.
Meski mengaku tidak tahu-menahu, Maman menyatakan bahwa pihaknya akan menelusuri secara internal keberadaan dokumen yang mencatut institusi yang dipimpinnya.
Ia mengatakan sudah memerintahkan pengecekan internal terhadap surat itu, termasuk memastikan kebenaran dokumen yang terlanjur beredar.
“Sepengetahuan kami, kami sudah mengecek. Saya juga lihat,” katanya.
Lebih lanjut, Maman justru meminta agar publik ikut mencari tahu siapa pihak yang pertama kali menyebarkan dokumen tersebut ke ruang publik.