HUKAMANEWS - Sebuah insiden mengkhawatirkan terjadi di perairan Selat Bali pada Rabu (2/7) malam.
Kapal Motor Penumpang (KMP) Tunu Pratama Jaya yang mengangkut 53 penumpang, 12 anak buah kapal (ABK), dan 22 kendaraan dilaporkan tenggelam setelah mengalami kebocoran mesin.
Tragedi ini sontak memicu respons cepat dari tim SAR gabungan yang kini tengah berpacu dengan waktu di tengah kondisi cuaca yang kurang bersahabat.
Hingga Kamis pagi, empat orang berhasil diselamatkan dari perairan, terdiri dari tiga penumpang dan satu kru kapal.
Mereka ditemukan di perairan Cekik, Gilimanuk, Bali, dan langsung dievakuasi untuk mendapatkan penanganan medis serta dimintai keterangan.
Namun, upaya pencarian dan evakuasi korban lainnya masih terus dilakukan dengan berbagai tantangan berat.
Menurut keterangan dari Kepala Seksi Operasi dan Siaga Kantor SAR Surabaya, Didit Ari Rustandi, pencarian masih berpedoman pada standar operasional prosedur selama tujuh hari.
Namun, kondisi perairan Selat Bali saat ini cukup ekstrem dengan gelombang laut mencapai 2 hingga 2,5 meter.
Tim SAR gabungan telah memperluas area pencarian hingga radius 5 nautical mile dari titik lokasi dugaan tenggelamnya kapal.
Kendala utama di awal operasi adalah jarak pandang yang minim karena kondisi gelap, namun setelah pagi menjelang, tantangan beralih ke arus dan ombak tinggi.
Untuk memastikan keselamatan petugas, Didit menegaskan bahwa setiap tim SAR tetap diwajibkan mengutamakan prosedur keselamatan dan diminta segera melapor ke posko jika menemui hambatan.
Sementara itu, pihak pelabuhan sempat menghentikan sementara aktivitas penyeberangan pada Kamis pagi karena proses pencarian intensif tengah berlangsung.
Namun, menurut laporan dari General Manager ASDP Ketapang, penyeberangan saat ini sudah kembali normal, meskipun terlihat ada penumpukan kendaraan di area pelabuhan.