Kapal Ferry Tenggelam di Selat Bali, Evakuasi Terkendala Cuaca Ekstrem dan Gelombang Tinggi

Kondisi ini menunjukkan bahwa meskipun proses evakuasi berlangsung, jalur penyeberangan vital antara Jawa dan Bali tetap berusaha dijaga agar tidak lumpuh total.

Di sisi lain, keluarga penumpang yang menjadi korban mulai berdatangan ke Pelabuhan Gilimanuk dan Ketapang.

Sebagian dari mereka bahkan sempat menyeberang antar pelabuhan demi mencari informasi terbaru soal nasib orang-orang terkasih mereka.

Ada juga keluarga yang sempat berkomunikasi dengan korban sesaat sebelum kapal dilaporkan tenggelam, tepat setelah kapal mengalami gangguan mesin.

Baca Juga: Skandal E-KTP Rugikan Negara Triliunan Rupiah, MA Malah Sunat Vonis Setya Novanto

Menurut informasi dari wartawan Kompas TV di lokasi, hingga saat ini belum ada temuan yang menunjukkan keberadaan titik pasti tenggelamnya kapal.

Selain itu, barang-barang yang mungkin berasal dari KMP Tunu Pratama Jaya pun belum ditemukan, sehingga menyulitkan proses pelacakan.

Sebanyak sembilan kapal dikerahkan dalam misi pencarian ini, termasuk dua kapal dari Basarnas, dua kapal milik KSOP, dua kapal milik perusahaan, serta beberapa armada tambahan dari instansi terkait.

Tim gabungan dari TNI, Polri, Basarnas, dan potensi SAR lainnya terus bekerja di lapangan dengan harapan seluruh korban bisa segera ditemukan, dalam kondisi apapun.

Tragedi ini menjadi peringatan serius tentang pentingnya sistem keselamatan maritim, terutama di jalur penyeberangan padat seperti Ketapang–Gilimanuk.

Baca Juga: KPK Belum Panggil Bobby Nasution, Tapi Ada Temuan Mengejutkan soal Aliran Uang Proyek Jalan Sumut

Pihak berwenang kini fokus menyelamatkan nyawa dan akan melakukan evaluasi menyeluruh usai operasi evakuasi rampung.

Semua pihak berharap, sisa korban yang masih belum ditemukan bisa segera dievakuasi dengan selamat, meski alam belum terlalu bersahabat.