Kecaman juga datang dari Amerika Latin.
Presiden Kuba Miguel Díaz-Canel menyebut tindakan AS sebagai bentuk agresi yang membahayakan stabilitas global.
Senada dengan itu, Presiden Chili Gabriel Boric menyerukan perdamaian dan mengecam pemboman tersebut.
Venezuela dan Meksiko pun tak tinggal diam.
Kedua negara mendesak semua pihak untuk menahan diri dan kembali ke meja negosiasi demi mencegah krisis berkepanjangan.
Dari Timur Tengah, Arab Saudi ikut menyuarakan kekhawatirannya.
Lewat pernyataan resminya, Kerajaan Saudi meminta AS menahan diri dan menyerukan solusi politik demi meredam konflik.
“Situasi ini harus diredakan. Internasional harus bersatu mencari solusi damai,” tulis pernyataan Kementerian Luar Negeri Saudi.
Negara-negara Teluk lainnya, termasuk Qatar, yang menjadi tuan rumah pangkalan militer AS terbesar di kawasan, juga mengutarakan kekhawatiran terhadap potensi dampak perang bagi keamanan dan ekonomi regional.
Di sisi lain, kelompok Hamas yang memiliki hubungan erat dengan Iran turut mengecam keras serangan tersebut.
Mereka menyebutnya sebagai pelanggaran hukum internasional dan bentuk keberpihakan buta terhadap agenda Israel.
Baca Juga: Gempuran AS ke Iran Bikin Dunia Tegang! Rusia China Korut Dikabarkan Siapkan Langkah Mengejutkan
“Ini adalah ancaman langsung bagi perdamaian dunia,” ujar pernyataan resmi Hamas.
Serangan ini juga memunculkan kekhawatiran akan potensi pergeseran geopolitik dan ketegangan militer yang lebih luas.