nasional

Saham Wilmar Rontok 4 Persen Usai Kejagung Pamer Duit Rp11,8 Triliun, Pukulan Terbesar dalam 5 Tahun

Kamis, 19 Juni 2025 | 20:14 WIB
Usai Kejagung pamer duit Rp11 8 triliun dari kasus CPO saham Wilmar turun tajam jadi penurunan terbesar dalam lima tahun. (HukamaNews.com / Wilmar)

HUKAMANEWS - Saham Wilmar Group anjlok tajam di bursa Singapura tak lama setelah Kejaksaan Agung (Kejagung) Indonesia memamerkan uang sebesar Rp11,8 triliun yang diklaim sebagai hasil sitaan dari kasus korupsi ekspor Crude Palm Oil (CPO).

Peristiwa ini menjadi pukulan telak bagi reputasi salah satu raksasa industri sawit global yang bermarkas di Singapura tersebut.

Kejagung sebelumnya menggelar konferensi pers yang menampilkan tumpukan uang senilai Rp2 triliun secara fisik sebagai simbol dari total nilai sitaan yang disebut berasal dari lima anak usaha Wilmar Group di Indonesia.

Langkah ini langsung memicu reaksi pasar, dengan saham Wilmar anjlok hingga 4 persen, penurunan terdalam dalam lima tahun terakhir.

Baca Juga: Ekskalasi Serangan Meningkat, WNI di Iran Siaga 1 Siap Evakuasi

Kelima entitas yang disebut terlibat dalam perkara dugaan suap ekspor CPO ini meliputi PT Multimas Nabati Asahan, PT Multimas Nabati Sulawesi, PT Sinar Alam Permai, PT Wilmar Bioenergi Indonesia, dan PT Wilmar Nabati Indonesia.

Kelimanya merupakan anak usaha dari Wilmar International Limited yang tercatat di Bursa Efek Singapura dengan kode saham WLIL.

Pada Kamis pagi, 19 Juni 2025, saham WLIL sempat menguat tipis sebesar 0,34 persen menjadi 2,94 dolar Singapura.

Namun penguatan itu tidak bertahan lama.

Menjelang siang, harga saham justru merosot tajam dan ditutup di level 2,9 dolar Singapura.

Sehari sebelumnya, harga saham Wilmar bahkan sempat menyentuh titik terendah di angka 2,89 dolar Singapura, mengalami penurunan sekitar 0,12 dolar atau sekitar 4 persen dibandingkan hari sebelumnya.

Baca Juga: DBD Bukan Penyakit Biasa - Biasa Saja, Cepat Tanggap Menjadi Kunci

Laporan dari media bisnis ternama *The Business Times* Singapura mengonfirmasi bahwa penurunan tersebut terjadi sesaat setelah Kejagung Indonesia mengumumkan penyitaan dana senilai Rp11,8 triliun dari Wilmar Group.

Lebih dari 4,9 juta lembar saham WLIL dilaporkan berpindah tangan selama perdagangan berlangsung.

Harga sempat membaik ke level 2,91 dolar Singapura sekitar pukul 10.00 waktu setempat, namun tetap berada 3,3 persen lebih rendah dari hari sebelumnya.

Halaman:

Tags

Terkini