nasional

Dulu Nangis Bareng Buruh, Kini Dirut Sritex Dicekal, Kejagung Ungkap Fakta Mengejutkan soal Kasus Kredit Jumbo

Senin, 9 Juni 2025 | 08:39 WIB
Iwan Kurniawan dicekal ke luar negeri usai kasus kredit Sritex mencuat Kejagung beberkan peran penting sang direktur (HukamaNews.com / Antara )

Ia juga memiliki peran strategis sebagai direktur di beberapa anak perusahaan PT Sritex, antara lain PT Sinar Pantja Djaja, PT Bitratex Industri, dan PT Primayudha Mandiri Jaya.

Penyidik kini tengah mendalami sejumlah aspek penting, terutama mekanisme pengajuan dan pencairan kredit yang dilakukan Sritex ke sejumlah bank milik pemerintah dan daerah.

Dalam proses ini, peran Iwan menjadi krusial, termasuk bagaimana kebijakan keuangan diambil dan dijalankan di lingkungan korporasi besar tersebut.

Sebelumnya, Kejaksaan Agung telah menetapkan tiga orang sebagai tersangka dalam kasus ini.

Baca Juga: Permudah Distribusi ke Daerah Tertinggal, Baznas Ubah Daging Kurban Jadi Olahan Kornet

Mereka adalah Dicky Syahbandinata, mantan pejabat PT Bank BJB yang saat itu memimpin Divisi Korporasi dan Komersial, Zainuddin Mappa yang menjabat sebagai Direktur Utama PT Bank DKI, serta Iwan Setiawan Lukminto, kakak kandung Iwan Kurniawan, yang juga memegang jabatan Direktur Utama Sritex pada periode 2005 hingga 2022.

Kasus ini menjadi perhatian publik karena melibatkan institusi keuangan besar serta perusahaan tekstil legendaris yang sudah lama menjadi salah satu ikon industri Indonesia.

Tak hanya menyisakan kerugian finansial, peristiwa ini juga meninggalkan luka sosial bagi ribuan keluarga yang menggantungkan hidup dari pabrik tersebut.

Dengan dicegahnya Iwan Kurniawan untuk bepergian ke luar negeri, Kejaksaan Agung menegaskan komitmennya untuk mengungkap seluruh pihak yang terlibat dalam dugaan penyelewengan dana kredit tersebut.

Baca Juga: Siap - Siap, Coding dan AI Akan Masuk Dalam Mata Pelajaran Tahun Ajaran Baru

Pemeriksaan lanjutan terhadap Iwan dijadwalkan berlangsung dalam waktu dekat.

Publik kini menantikan hasil penyidikan mendalam yang tidak hanya menyasar para pejabat bank, tapi juga jajaran internal korporasi yang diduga ikut andil dalam keputusan-keputusan penting menyangkut pembiayaan perusahaan.

Kasus Sritex membuka mata banyak pihak bahwa kolapsnya sebuah perusahaan besar tak selalu murni karena tekanan ekonomi.

Ada kemungkinan praktik korupsi di balik layar yang turut mempercepat kehancuran.

Melalui proses hukum yang sedang berjalan, diharapkan keadilan bisa ditegakkan dan pelajaran penting bisa dipetik agar peristiwa serupa tak terulang di masa depan.

Halaman:

Tags

Terkini