Langkah ini menegaskan bahwa pemerintah tidak hanya fokus pada sektor formal, tetapi juga memperhatikan kelompok pekerja informal yang selama ini kerap luput dari kebijakan subsidi.
BSU ini merupakan bagian dari paket stimulus ekonomi senilai total Rp24,44 triliun yang didorong langsung oleh Presiden Prabowo untuk memperkuat daya beli masyarakat menengah ke bawah.
Fokus utama dari program ini adalah memastikan masyarakat tetap mampu memenuhi kebutuhan dasar di tengah kenaikan harga dan tekanan ekonomi global.
Dengan skema yang lebih terstruktur dan berbasis data BPJS Ketenagakerjaan, bantuan ini diharapkan bisa tersalurkan tepat sasaran tanpa hambatan berarti.
Selain mendorong konsumsi rumah tangga, BSU juga diharapkan membantu menjaga kestabilan ekonomi domestik dari sisi permintaan.
Kebijakan ini memperlihatkan komitmen pemerintah dalam menjaga keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
Di saat negara-negara lain masih mencari formula efektif menghadapi gejolak global, Indonesia memilih langkah yang langsung menyentuh kantong masyarakat.
Dengan alokasi anggaran yang jelas, data yang sudah tervalidasi, dan mekanisme penyaluran yang praktis, program BSU ini berpotensi menjadi salah satu bentuk intervensi fiskal yang paling efektif tahun ini.
Untuk kamu yang memenuhi syarat, pastikan data kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan kamu sudah aktif dan valid agar tidak melewatkan bantuan ini.
Pemerintah berharap penyaluran dapat dilakukan secepat mungkin pada Juni ini, mengingat urgensi kebutuhan masyarakat dalam menghadapi tekanan ekonomi yang semakin terasa.***