HUKAMANEWS - Suasana panas mewarnai rapat kerja Komisi VI DPR RI bersama Menteri Koperasi dan UKM, Budi Arie Setiadi, saat isu sensitif tentang judi online kembali mencuat di Senayan.
Dalam forum resmi itu, anggota Fraksi PDI Perjuangan, Darmadi Durianto, secara tegas menyuarakan keberatan atas pernyataan Budi Arie yang sebelumnya menyebut adanya partai politik yang menjadi “mitra judol” alias mitra dari para bandar judi online.
Pernyataan tersebut dianggap menimbulkan spekulasi publik dan dapat merusak reputasi partai yang tidak bersalah.
Darmadi menyampaikan bahwa tuduhan seperti ini sangat berbahaya jika disampaikan tanpa bukti yang jelas dan hanya berdasarkan asumsi.
Ia menilai langkah tersebut tidak bijak, apalagi dilakukan oleh seorang pejabat negara di tengah upaya pemberantasan judi online yang sedang berjalan intens.
Menurut Darmadi, seharusnya Budi Arie fokus pada target kerja kementerian, bukan malah menciptakan kegaduhan baru yang bisa memperkeruh suasana politik nasional.
“Jangan panik mengejar target 80.000 Koperasi Merah Putih. Kalau panik, jangan lempar tuduhan ke mana-mana,” kata Darmadi dengan nada tajam dalam rapat yang digelar di Kompleks Parlemen, Jakarta.
Ia juga menyentil kondisi psikologis Budi Arie yang tengah diterpa isu pribadi terkait dugaan keterlibatannya dalam praktik judi online.
Darmadi menegaskan bahwa tekanan publik tidak boleh dijadikan alasan untuk menyebarkan tuduhan yang belum terbukti kepada partai politik mana pun.
“Kalau memang sedang tidak tenang pikirannya, lebih baik tenang dulu. Tapi jangan fitnah partai kami, itu tidak etis,” lanjut Darmadi menegur.
Pernyataan yang memicu kontroversi ini sebelumnya diungkapkan Budi Arie dalam program 'Gaspol!' di kanal YouTube Kompas.com pada 22 Mei 2025.
Ia menyebut pernah mendapat ajakan "damai" dari pihak yang memiliki kedekatan dengan partai politik yang diduga terlibat dalam melindungi situs judi online.
Meski tidak menyebut nama partai secara langsung, Budi mengisyaratkan bahwa partai tersebut masih memiliki kursi di parlemen.