Sebagai Dirjen Bea dan Cukai, Djaka memiliki tanggung jawab besar untuk meningkatkan penerimaan negara dari sektor kepabeanan dan cukai.
Salah satu fokus utama yang diharapkan masyarakat adalah penguatan pengawasan terhadap peredaran barang ilegal, khususnya rokok tanpa cukai yang selama ini merugikan industri hasil tembakau nasional dan pendapatan negara.
Ketua Umum Gerakan Pemuda Madura, Abdul Razak, menyampaikan harapannya agar Djaka dapat memperbaiki pengawasan dan memberantas praktik ilegal tersebut demi menjaga keadilan dan stabilitas ekonomi.
Meski Djaka memiliki pengalaman panjang di bidang militer dan intelijen, belum ada catatan bahwa ia pernah memimpin institusi di sektor keuangan atau pajak.
Baca Juga: Beda Dunia! Ini Bocoran Gaji Fantastis Karyawan Gojek yang Jauh dari Penghasilan Mitra Drivernya
Hal ini memunculkan kekhawatiran tentang kemampuannya menjalankan tugas baru yang menuntut pemahaman mendalam mengenai regulasi keuangan, administrasi pajak, dan tata kelola kepabeanan.
Namun, penunjukan ini juga dianggap sebagai langkah Presiden Prabowo untuk menempatkan sosok yang dipercaya dapat melakukan reformasi di institusi strategis demi memperkuat penerimaan negara.
Dengan sejarah karier yang kompleks dan posisi strategis yang kini diembannya, Djaka Budhi Utama menghadapi tantangan besar untuk membuktikan integritas dan efektivitas kepemimpinannya di Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.
Publik akan terus mengamati bagaimana Djaka menavigasi tugas-tugas penting tersebut dan apakah ia mampu menyesuaikan diri dengan regulasi yang ada, sekaligus membawa perubahan positif bagi sistem perpajakan dan pengawasan kepabeanan di Indonesia.***