nasional

Aplikasi Ojol Dimatikan Seharian! Ini Alasan Ribuan Driver Turun ke Jalan Tuntut Balik 'Hak' Mereka

Selasa, 20 Mei 2025 | 08:23 WIB
Aksi ribuan ojol hentikan layanan aplikasi seharian. Tuntut tarif layak dan potongan lebih adil dari perusahaan aplikator. (HukamaNews.com / Net)

HUKAMANEWS - Jakarta hari ini diprediksi mengalami kelumpuhan layanan transportasi berbasis aplikasi.

Ribuan pengemudi ojek online dari berbagai wilayah memusatkan aksinya di sejumlah titik penting ibu kota, sebagai bentuk protes terhadap kebijakan yang dianggap merugikan mereka.

Aksi ini tidak hanya berupa demonstrasi biasa, tapi juga disertai pemadaman aplikasi secara massal oleh para mitra pengemudi.

Layanan antar penumpang, makanan, hingga logistik akan dihentikan penuh selama 24 jam, mulai dari pukul 00.00 hingga 23.59 WIB, Selasa, 20 Mei 2025.

Baca Juga: Gak Semua Ojol Demo Hari Ini, Ternyata Dua Komunitas Ini Pilih Tetap Narik demi Uang Makan

Kawasan strategis seperti Monumen Nasional (Monas), Istana Negara, Kantor Kementerian Perhubungan, dan Gedung DPR RI menjadi lokasi utama aksi damai ini.

Dari laporan lapangan, jumlah peserta yang turun diperkirakan mencapai lebih dari lima ribu orang.

Mereka berasal dari berbagai daerah, mulai dari Jakarta hingga Yogyakarta, dan tergabung dalam komunitas pengemudi ojek online serta kurir digital.

Ketua Serikat Pekerja Angkutan Indonesia (SPAI), Lily Pujiati, menyatakan bahwa aksi ini merupakan bentuk keprihatinan atas kondisi kesejahteraan yang kian memburuk di kalangan pengemudi aplikasi.

Baca Juga: Ojol Serentak Offbid Seharian! Cek Lokasi Demo 20 Mei 2025 Biar Kamu Gak Kejebak Macet di Tengah Kota

Menurut Lily, para pengemudi menuntut tiga poin utama dalam aksi ini.

Pertama, penghapusan atau pengurangan potongan dari penyedia aplikasi yang dianggap terlalu besar.

Kedua, penyesuaian tarif angkut penumpang agar lebih manusiawi dan mencerminkan realitas biaya hidup.

Ketiga, penetapan tarif minimal untuk layanan pengantaran makanan dan barang.

Lily menegaskan bahwa tuntutan ini bukan semata-mata soal uang, melainkan tentang keberlangsungan hidup layak bagi para pekerja sektor informal digital.

Halaman:

Tags

Terkini