HUKAMANEWS - Gelombang tinggi kembali menjadi ancaman serius di sejumlah wilayah perairan Indonesia pada Senin, 19 Mei 2025.
Fenomena ini diperkirakan akan berlangsung sejak pagi hari dan berpotensi membahayakan aktivitas pelayaran, terutama bagi nelayan dan kapal kecil.
Peringatan ini dikeluarkan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), yang mencatat bahwa kondisi cuaca di laut sedang dipengaruhi oleh pola angin dengan kecepatan signifikan.
Angin di wilayah utara Indonesia terpantau bergerak dari arah timur menuju Laut Tikur dengan kecepatan antara 4 hingga 20 knot.
Sementara di bagian selatan, angin berhembus lebih kencang, yakni dari arah timur ke tenggara dengan kecepatan 8 hingga 25 knot.
Kecepatan angin tertinggi dilaporkan terjadi di wilayah Laut Banda dan Laut Arafuru, yang memicu peningkatan tinggi gelombang secara ekstrem.
Menurut data BMKG, terdapat 10 wilayah perairan yang berpotensi dilanda gelombang tinggi mulai dari 2,5 meter hingga puncaknya mencapai 4 meter.
Wilayah tersebut meliputi Samudra Hindia barat Aceh, Samudra Hindia selatan Banten, serta perairan Samudra Hindia selatan Jawa Barat hingga Jawa Timur.
Gelombang tinggi juga diprediksi terjadi di perairan selatan DI Yogyakarta, Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Nusa Tenggara Timur (NTT).
Selain itu, Samudra Hindia barat Lampung dan Samudra Hindia selatan Jawa Tengah turut masuk dalam daftar wilayah dengan risiko tinggi.
BMKG menegaskan bahwa kondisi ini perlu diantisipasi dengan serius, mengingat potensi bahayanya terhadap keselamatan pelayaran.
Kapal nelayan, kapal tongkang, hingga kapal ferry perlu memperhatikan informasi cuaca maritim sebelum melaut.
Nelayan tradisional di daerah terdampak diimbau untuk menunda aktivitas melaut sementara waktu, demi keselamatan jiwa.