HUKAMANEWS - Terkuak dari penuturan anak salah satu korban ledakan amunisi, bahwa bapaknya memang bekerja untuk TNI AD.
Saat Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menyambangi korban ledakan amunisi Garut, seorang anak korban sambil menangis curhat ke Kang Dedi, sapaan akrab Gubernur Jawa Barat itu, pada Selasa (13/5).
Sambil terisak anak korban membantah bahwa bapaknya sedang pungut barang-barang bekas amunisi yang meledak.
Padahal tidak sesuai dengan video yang banyak beredar, dimana disebutkan warga langsung menyerbu lokasi ledakan, untuk mengambil sisa-sisa amunisi.
"Saya minta pertanggungjawaban (TNI), bapak saya tidak sedang lagi mulung, bapak saya memang kerja dengan TNI," katanya.
"Bapak saya tidak seperti yang dituduhkan sedang mulung. Bapak saya kerja sama tentara, saya tahu dari zaman saya masih sekolah, bapak saya sudah kemana-mana, ke Manado, Makassar, Bali, Jakarta ke Mabes TNI," katanya.
Mendengar penuturan perempuan tersebut, kakak korban membantah bapaknya bukan di Mabes TNI tapi di Mabes Polri.
"Di Mabes Polri cuma Mabes Polri tidak ada barang yang seperti yang ada di TNI," katanya.
Mendengar penuturan warga tersebut, Kang Dedi menegaskan bahwa korban memang posisinya sedang bekerja.
"Iya pak, bukan lagi mulung, atau nyelonong ke lokasi (ledakan)," kata anak korban.
"Artinya posisinya seperti orang lagi melaut tenggelam," sambung Kang Dedi.
Baca Juga: ITB Apresiasi Penangguhan Penahanan Mahasiswinya yang Olok-olok Prabowo Jokowi dengan Meme AI
Sementara itu, Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) III Siliwangi Mayjen TNI Dadang Arif Abdurahman menyatakan bahwa tim masih melakukan investigasi, terkait dengan ledakan amunisi di lokasi peledakan kawasan pantai Desa Sagara, Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat.