"Masih investigasi, belum selesai," kata Mayjen TNI Dadang saat meninjau keluarga korban ledakan amunisi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pameungpeuk, Garut, Selasa.
Pangdam menuturkan bahwa tim investigasi dari pihaknya itu masih bekerja untuk mencari tahu penyebab ledakan hingga 13 orang meninggal dunia.
Jenderal bintang dua itu menegaskan bahwa pihaknya masih terus mendalami lebih lanjut terkait dengan peristiwa itu.
"Nanti, ... timnya masih bekerja," katanya.
Begitu pula terkait dengan lokasi peledakan amunisi itu masih layak atau tidak, masih menunggu hasil investigasi dari tim.
"Yang jelas saat ini tempatnya sudah disterilkan," katanya.
Apakah ke depan akan melibatkan masyarakat setempat dalam pemusnahan amunisi itu, Mayjen TNI Dadang menjawab, "Nanti lihat ke depan karena 'kan aturannya bagaimana, yang jelas investigasi, nanti kita lihat."
Sebelumnya, ledakan amunisi di kawasan pantai Desa Sagara, Cibalong menyebabkan 13 orang meninggal dunia, terdiri atas empat anggota TNI dan sembilan warga sipil.
Tim identifikasi RSUD Pameungpeuk sudah mengidentifikasi sembilan orang, termasuk di dalamnya anggota TNI. Jenazah kemudian diserahkan kepada keluarga korban untuk dimakamkan.***
Artikel Terkait
Kapuspen TNI: Innalillahi, Ledakan Amunisi di Garut Tewaskan 13 Orang, Empat Korban Diantaranya Prajurit TNI
Berikut Nama 13 Korban Tewas Akibat Ledakan Amunisi di Desa Sagara Kabupaten Garut Senin Pagi Ini
Ledakan Amunisi Susulan di Cibalong Garut Bikin Geger, 11 Warga Sipil Tewas Saat Cari Sisa Logam Militer, SOP TNI Dipertanyakan
Jadi Salah Satu Korban Tewas dalam Ledakan Amunisi di Garut, Inilah Profil Kolonel Antonius Hermawan Berikut Kronologi Kejadian
Penyisiran Terus Dilakukan Untuk Menyelidiki Peristiwa Ledakan Amunisi di Garut
Pantas Saja Makan Korban Tewas 13 Orang, Terlihat Sudah Biasa Amunisi Kadaluarsa Dibongkar Warga Tanpa Alat Pengaman