nasional

Aktivitas Belajar Mengajar SD IT As Syafi’iyah Diliburkan, Barang Berharga Milik Para Korban Masih Meninggalkan Kenangan di Ruang Guru

Minggu, 11 Mei 2025 | 16:53 WIB
Proses pengangkatan bangkai kendaraan yang rusak berat pasca kecelakaan di wilayah Kalijambe Purworejo Magelang, Sabtu (10/5) Teropongjateng.com/dok (Elizabeth Widowati )

HUKAMANEWS – Kecelakaan maut di Jalan Magelang-Purworejo, Desa Kalijambe, Kabupaten Purworejo masih menyisakan duka mendalam bagi keluarga besar SD IT As Syafi’iyah Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang.

Diketahui 10 guru terbaik sekolah ini menjadi korban dalam kecelakaan maut yang menyebabkan meninggal dunia di ruas jalan Kalijambe, Magelang - Purworejo.

Setelah kejadian tragis ini, Yayasan As Syafi'iyah memilih untuk mengumumkan libur sekolah mulai Kamis, 8 Mei 2025 hingga Selasa, 13 Mei 2025 mendatang.Ketua Yayasan As Syafi'iyah Habib Muhsin Syafingi tak menutupi rasa duka mendalam atas kecelakaan itu.

Baca Juga: Kenapa Pesawat Dilarang Terbang di Atas Ka'bah? Ini Penjelasan Lengkapnya

"Kami kehilangan 10 guru SD, yang lima di antaranya merupakan penghafal Al-Quran.Insyaallah beberapa hari ini (libur)," ujar Habib Muhsin dalam sebuah wawancaranya.

"Insyaallah beberapa hari ini (libur)," lanjut Habib Muhsin. 

Selain mengunjungi kediaman rumah para korban, pihak yayasan juga mengadakan doa bersama setiap sore seusai salat Ashar, yang diikuti oleh seluruh wali santri dan pengurus yayasan.

Baca Juga: Peringatan BMKG: Bulan Purnama Datang, 19 Provinsi Ini Harus Siaga Ancaman Banjir Rob Sampai 24 Mei 2025, Cek di Mana Saja

"Kemudian, direncanakan setiap hari bada ashar kami akan ada acara doa bersama di sini (lokasi yayasan) dengan seluruh wali santri," ungkap Habib Muhsin.

Rasa kehilangan juga dirasakan Maftuhin, guru Pendidikan Agama Islam di SD Islam Tahfidz Quran As-Syafi'iyah Magelang, melihat hampir sebagian besar meja kerja di ruang guru, kosong, hanya meninggalkan berkas - berkas, barang berharga milik para korban.

Ia masih sulit mempercayai kenyataan pahit adanya insiden tragis itu.Sepuluh rekan kerja yang biasanya mengajar bersamanya kini telah tiada.  

Baca Juga: Larung Pelita Purnama Sidhi di Tepi Sungai Progo Magelang Memberi Makna Cahaya Harapan Tetap Menyala

Padahal, pagi hari sebelum berangkat melayat, suasana di sekolah masih hangat dan penuh dengan gelak tawa.

"Saya kebetulan selalu dekat dengan mereka. Selalu berbincang apa pun, tidak ada firasat apa pun," tuturnya.

Halaman:

Tags

Terkini