Di Nusa Tenggara Barat dan Timur, daerah pesisir Lombok, Bima, Sumba, hingga Rote, perlu waspada pada 12–16 Mei.
Sementara itu, Kalimantan nyaris tak ada yang luput.
Mulai dari Kalimantan Utara seperti Tarakan dan Nunukan, Kalimantan Timur seperti Balikpapan, hingga Kalimantan Selatan dan Tengah, semuanya diprediksi terdampak antara 9–24 Mei 2025.
Kalimantan Barat pun diprediksi mengalami kenaikan muka air laut antara 14–21 Mei 2025.
Sulawesi dan Maluku Terkena Dampak Signifikan
Di wilayah Sulawesi Utara, hampir seluruh pesisir dari Manado, Minahasa, hingga Kepulauan Talaud terancam rob antara 11 hingga 16 Mei 2025.
Baca Juga: Mahasiswa ITB Ditahan karena Meme Prabowo-Jokowi, KM ITB Desak Polisi Segera Membebaskan
Maluku juga tak luput, dengan Kota Ambon, Maluku Tengah, dan Kepulauan Aru mengalami risiko yang sama antara 9–20 Mei.
Dampak Banjir Rob Bisa Ganggu Aktivitas Ekonomi
Fenomena banjir pesisir ini bukan hanya tentang genangan air semata.
BMKG mengingatkan bahwa rob bisa berdampak signifikan pada aktivitas ekonomi, terutama di area pelabuhan, perikanan, dan tambak garam.
Aktivitas bongkar muat barang bisa terganggu, pemukiman warga bisa terendam, dan kegiatan ekonomi pesisir bisa lumpuh sementara.
BMKG Imbau Warga Tetap Siaga dan Pantau Informasi
Masyarakat yang tinggal di wilayah-wilayah terdampak sangat disarankan untuk tetap waspada, terutama pada tanggal-tanggal kritis.
Baca Juga: Viral Meme Jokowi-Prabowo C1uman, Mahasiswi ITB Ditahan! DPR Dorong Jalan Damai, Ini Alasannya