nasional

Cuaca Panas Ekstrem di Madinah Jadi Ancaman Serius Bagi Jemaah Haji 2025, Ini Imbauan Resmi dari PPIH Surabaya

Senin, 5 Mei 2025 | 15:35 WIB
Cuaca di Madinah tembus 41 derajat PPIH Surabaya imbau jemaah haji 2025 utamakan kesehatan selama ibadah (HukamaNews.com / Net)

HUKAMANEWS - Musim haji 2025 akan menjadi tantangan tersendiri bagi para jemaah, terutama yang kini tengah bersiap dari embarkasi Surabaya.

Pasalnya, cuaca panas ekstrem di Madinah diperkirakan akan mencapai suhu antara 36 hingga 41 derajat Celsius.

Kondisi ini tentu bisa berdampak langsung pada kesehatan fisik jemaah, terutama yang lanjut usia atau memiliki penyakit penyerta.

Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Surabaya, Akhmad Sruji Bahtiar, pun mengingatkan agar seluruh jemaah tetap waspada dan tidak memaksakan diri dalam beribadah.

Baca Juga: Tafsir Politis di Balik Pembatalan Mutasi Letjen Kunto Arif dan Spekulasi yang Beredar

Menurutnya, menjaga kesehatan sejak dini menjadi kunci penting agar bisa menjalankan puncak ibadah haji di Makkah dengan optimal.

Ia mengimbau seluruh jemaah yang sudah tiba di Madinah maupun yang masih berada di tanah air untuk menjaga kondisi tubuh dan tidak memforsir tenaga.

Akhmad menyampaikan bahwa cuaca panas ekstrem bukan hanya soal kenyamanan, tapi juga potensi risiko dehidrasi dan kelelahan fisik yang bisa berujung fatal jika tak ditangani dengan benar.

Ia menekankan pentingnya menjaga asupan cairan, termasuk rutin meminum air zamzam yang tersedia selama pelaksanaan ibadah.

Baca Juga: KPK Tak Bisa Sentuh Lagi Direksi BUMN yang Korup, Aturan Baru Ini Bikin Banyak Orang Geleng-Geleng

Selain itu, PPIH juga meminta jemaah untuk memperhatikan batas kemampuan fisik saat beribadah di Masjid Nabawi atau mengunjungi lokasi-lokasi bersejarah di Madinah.

Hal ini dilakukan sebagai bentuk antisipasi sebelum memasuki fase puncak haji yang lebih menguras tenaga, yakni di Makkah.

Bagi jemaah yang masih berada di Indonesia, khususnya yang belum tiba di Asrama Haji Surabaya, PPIH juga berpesan agar mereka menjaga kesehatan sebaik mungkin.

Mereka diminta tidak terlalu sibuk dengan aktivitas persiapan hingga mengabaikan kondisi fisik.

Pasalnya, saat tiba di asrama, mereka masih harus menjalani proses karantina selama satu hari, termasuk pemeriksaan kesehatan menyeluruh, pembagian gelang identitas, paspor, hingga uang saku.

Halaman:

Tags

Terkini