nasional

Cegah Terjangkit Penyakit, Tradisi Memandikan Sapi Dilakukan Peternak Gunungkidul Yogyakarta

Sabtu, 26 April 2025 | 20:26 WIB
Pemkab Gunungkidul jaga ternak tetap sehat melalui tradisi "Ngguyang Sapi" Kegiatan "Ngguyang Sapi" atau memandikan sapi di Telaga Ploso Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jumat (25/4) (Elizabeth Widowati )

HUKAMANEWS – Ada tradisi unik di Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, yaitu gelaran tradisi Ngguyang Sapi Neng Tlogo atau memandikan sapi di Telaga Ploso Kelurahan Giritirto, Kecamatan Purwosari. Ini dilakukan sebagai upaya menjaga ternak tetap sehat dan bebas penyakit menjelang Idul Adha 1446 Hijriah.

Bupati Gunungkidul Endah Subekti Kuntariningsih di sela tradisi tersebut di Gunungkidul, Jumat, mengatakan kegiatan ini sebagai bentuk keprihatinan terhadap maraknya penyakit pada ternak sapi di wilayah ini, seperti penyakit mulut dan kuku (PMK), antraks, dan lato-lato.

"Kunci dari sapi yang sehat adalah kebersihan kandang dan tubuh sapi itu sendiri. Maka kami canangkan Gerakan Bersih Kandang (GBK) serta gerakan ngguyang atau memandikan sapi," katanya.

Baca Juga: Honor Magic6 dan Magic5 Dapat Update Besar, Ini Dia Fitur Baru yang Wajib Kamu Coba Agar Ponsel Makin Canggih!

Menurut dia, kegiatan memandikan sapi memiliki dua manfaat utama, yakni menjaga kebersihan dan kesejahteraan hewan, serta mendorong peternak untuk senantiasa merawat lingkungan kandang ternak mereka.

"Kegiatan ini sekaligus menjadi sarana revitalisasi telaga-telaga di wilayah Gunungkidul, seperti Telaga Ploso yang tidak pernah mengalami kekeringan sepanjang tahun," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Gunungkidul Wibawanti Wulandari mengatakan, program ini juga merupakan bentuk kesiapsiagaan dalam menghadapi ancaman penyakit menular pada hewan ternak.

Baca Juga: Indonesia Siap Bantu Palestina Kembangkan Sektor Pertanian

"Pencegahan lebih baik daripada pengobatan. Selain itu, juga telah diterbitkan Peraturan Bupati Nomor 10 Tahun 2025 tentang pemberian tali asih bagi peternak yang sapinya mati akibat penyakit seperti LSD (lumpy skin disease), antraks, atau PMK," katanya.

Menurut dia, melalui perbup itu peternak juga diwajibkan mengizinkan ternaknya divaksin, karena tanpa vaksinasi, Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) tidak dapat dikeluarkan, sehingga sapi tidak dapat dikirim ke luar daerah.

Ia mengatakan, sampai saat ini Pemkab Gunungkidul telah melakukan vaksinasi gratis untuk ternak sebanyak 6.000 dosis, pemberian vitamin sebanyak 3.500 dosis, serta obat cacing untuk 2.000 sapi.

Baca Juga: Seribu Bibit Pohon Ditanam Untuk Pertahankan Keberadaan Tiga Mata Air di Kabupaten Purbalingga Jawa Tengah

"Ini adalah bentuk intervensi pemerintah dalam menjaga kesehatan ternak rakyat, apalagi sebentar lagi akan memasuki momentum Hari Raya Idul Adha," katanya.***

Tags

Terkini