HUKAMANEWS - Isu kehadiran militer asing di wilayah Indonesia memang selalu menjadi sorotan, apalagi jika menyangkut kekuatan global seperti Rusia.
Belakangan ini, muncul kabar bahwa Rusia tengah berupaya menempatkan pesawat jarak jauhnya di Pangkalan Angkatan Udara Manuhua, Biak Numfor, Papua.
Kabar tersebut langsung mengundang perhatian publik, termasuk dari pemerintah Australia yang menyebut Rusia sebagai “kekuatan disruptif”.
Namun, pihak Kementerian Pertahanan (Kemhan) RI dengan tegas membantah klaim tersebut.
Lewat pernyataan resmi, Kemhan memastikan bahwa tidak ada agenda penempatan pesawat tempur Rusia di wilayah Indonesia, termasuk di Papua.
Klarifikasi ini disampaikan langsung oleh Kepala Biro Informasi Pertahanan (Karo Infohan) Setjen Kemhan RI, Brigjen TNI Frega Wenas Inkiriwang.
Menurut Frega, hubungan Indonesia dan Rusia saat ini memang sedang aktif menjajaki kerja sama di bidang pertahanan.
Namun, kerja sama tersebut tidak mencakup penempatan militer asing di tanah air.
Frega menjelaskan bahwa pertemuan terakhir antara Menteri Pertahanan RI dengan Sekretaris Dewan Keamanan Federasi Rusia digelar pada 25 Februari lalu di kantor Kemhan Jakarta.
Pertemuan itu membahas penguatan kolaborasi teknologi pertahanan, bukan agenda penempatan pasukan atau alutsista asing.
Dalam forum tersebut, kedua negara sepakat untuk memperkuat kemitraan teknologi militer melalui kerja sama yang saling menguntungkan.
Fokusnya lebih ke pertukaran keahlian dan teknologi, termasuk melalui forum Komisi Antarpemerintah untuk Kerja Sama Teknis Militer.
Forum ini dirancang sebagai ruang strategis untuk menyelaraskan visi modernisasi pertahanan masing-masing negara.