nasional

Ragam Tradisi Kuliner Lebaran di Indonesia Perayaan Rasa dan Kebersamaan

Senin, 31 Maret 2025 | 08:03 WIB
Lebaran di Indonesia kaya akan tradisi kuliner unik. Simak 10 tradisi makan khas Idul Fitri yang mempererat silaturahmi di Nusantara. (UlasBandung.com / Net)

Keluarga-keluarga di Aceh biasanya memasak daging sapi atau kerbau yang diolah menjadi gulai kari dan rendang.

Makanan ini disantap secara lesehan bersama keluarga besar, mencerminkan nilai kebersamaan dan berbagi yang menjadi inti dari tradisi ini.

7. Binarundak (Sulawesi Utara)

Masyarakat Sulawesi Utara memiliki tradisi kuliner bernama Binarundak yang dilakukan pada hari ketiga Lebaran.

Dalam tradisi ini, warga berkumpul untuk memasak nasi jaha—nasi ketan yang dicampur santan dan dibakar dalam bambu.

Proses memasaknya dilakukan secara bergotong royong di ruang terbuka, menjadikan Binarundak lebih dari sekadar tradisi makan, tetapi juga sarana mempererat hubungan sosial antarwarga.

Baca Juga: Ini Indikator Normalisasi Sistem One Way Segera Diberlakukan

8. Ngejot (Bali)

Di Bali, umat Muslim memiliki tradisi unik bernama Ngejot, yang merupakan bentuk berbagi makanan sebagai ungkapan rasa syukur.

Setelah shalat Idul Fitri, mereka membagikan makanan seperti opor ayam kepada keluarga, tetangga, bahkan kepada masyarakat Hindu di sekitar mereka.

Menariknya, tradisi ini juga dilakukan oleh umat Hindu saat perayaan hari besar mereka, mencerminkan harmonisasi dan toleransi antaragama yang kental di Pulau Dewata.

9. Saprahan (Pontianak, Kalimantan Barat)

Masyarakat Melayu Pontianak memiliki tradisi makan bersama yang disebut Saprahan.

Kata "saprah" sendiri berarti berhampar, sesuai dengan cara makanan disajikan di atas kain yang dibentangkan di lantai.

Setiap kelompok terdiri dari enam orang yang duduk melingkar menikmati hidangan khas seperti nasi kebuli, pacri nanas, sayur dalca, dan semur daging.

Halaman:

Tags

Terkini