Pada Idul Fitri, makan sebelum salat menjadi simbol bahwa puasa telah usai dan saatnya merayakan kemenangan dengan berbuka.
Sementara itu, pada Iduladha, menunda makan hingga setelah salat dan penyembelihan kurban melambangkan pengorbanan dan ketaatan kepada Allah SWT.
Selain itu, anjuran makan sebelum salat Idul Fitri juga mengandung hikmah lain. Dengan makan terlebih dahulu, umat Islam dapat lebih fokus dalam melaksanakan salat tanpa terganggu rasa lapar.
Ini juga menjadi bentuk syukur atas nikmat yang telah diberikan Allah SWT setelah sebulan penuh berpuasa.
Baca Juga: Daftar Lokasi Sholat Idul Fitri 2025 di Jakarta dan Waktu Pelaksanaannya
Bagi yang tidak memiliki kurma, makanan manis lainnya dapat menjadi alternatif. Namun, esensi utamanya adalah mengikuti sunnah Rasulullah SAW dan menandai berakhirnya masa puasa.
Dengan demikian, kita dapat merasakan makna sejati dari Idul Fitri sebagai hari kemenangan dan kembali kepada kesucian.
Dalam konteks kekinian, memahami dan mengamalkan sunnah ini dapat memperkaya pengalaman spiritual kita dalam merayakan Idul Fitri.
Lebih dari sekadar tradisi, makan sebelum salat Idul Fitri mengingatkan kita akan pentingnya mensyukuri nikmat, memahami makna ibadah, dan mengikuti teladan Rasulullah SAW dalam setiap aspek kehidupan.***