nasional

SURABAYA MELAWAN!! Aparat Lupa Surabaya Dibangun di Atas Darah, Sikap Represif Aparat "Culik" Mahasiswa yang Tak Berdaya Jadi Sorotan

Senin, 24 Maret 2025 | 20:28 WIB
Belasan aparat kepung, gebuk, mahasiswa yang sudah tak berdaya dan dibawa entah kemana (X)

Baca Juga: Usai Sahur, Bocah Warga Salatiga Malah Nemu Granat Nanas

Terlihat ratusan polisi menculik mahasiswa yang tak berdaya, di saat mahasiswa sudah lemas tak bertenaga, ditarik belasan polisi sembari menendang.

Tak hanya satu dua mahasiswa, namun aksi penculikan ini seakan masif dilakukan terhadap pendemo di Surabaya yang terjadi pada Senin (24/3).

Polisi juga menembakkan water cannon ke arah pendemo.

"Hati-hati kawan kawan yang aksi di Surabaya. Aparat polisi mulai menembakkan water cannon. Jaga kanan kiri kalian," twet Fredy.

Aksi yang ramai dengan kode #031Melawan di Surabaya ini seolah aparat lupa dimana Surabaya tempat berdarah perlawanan.

"Surabaya Menggugat: Jika Sejarah Harus Berdarah, Biarkan Kami yang Menuliskannya!"

Demikian twet akun X ellie potter, #031Melawan, mereka lupa bahwa kami tidak lahir dari sujud dan ketundukan.

Baca Juga: Akibat Lupa Cek Saldo E-toll, Jalur Masuk Tol Pejagan Tersendat Lama

"Kota ini dibangun di atas darah, disemen dengan pekik perlawanan. Api ini menyala dan kami takkan mundur."

Sementara itu Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Surabaya menyelidiki kasus perusakan sejumlah properti milik pemerintah daerah setempat saat berlangsungnya unjuk rasa menyikapi Undang-Undang (UU) TNI di Jalan Gubernur Suryo, depan Gedung Negara Grahadi Surabaya.

"Terlihat oleh pandangan mata yang dirusak oleh kelompok tadi tiang bendera milik Pemprov Jatim sekitar empat sampai lima buah, kemudian CCTV juga di rusak, ada dua buah milik Pemkot Surabaya di pedestrian jalan Gubernur Suryo," ucap Kasi Humas Polrestabes Surabaya AKP Rina Shanty Dewi, saat ditemui di lokasi, Senin.

Selain itu, kata dia, ada juga gapura bertema Ramadhan milik Pemprov Jatim yang turut rusak di sebelah timur Gedung Negara Grahadi.

Hingga saat ini, lanjutnya, masih dilakukan penyelidikan siapa saja yang melakukan tindakan perusakan terhadap properti milik pemerintah daerah setempat.

AKP Rina menjelaskan, sebelum aksi unjuk rasa untuk menyampaikan aspirasi, pihaknya sudah mengimbau mahasiswa untuk tidak melakukan aksi berlebihan serta menggunakan pita sebagai penanda.***

Halaman:

Tags

Terkini