Implementasi sistem perpajakan Coretax, efisiensi anggaran sebesar Rp 306,69 triliun, serta peluncuran Badan Pengelola Investasi Danantara menjadi tiga kebijakan yang berdampak besar terhadap fiskal negara.
Pemerintah telah mengklaim efisiensi anggaran berhasil mengamankan sekitar Rp 300 triliun.
Namun, tanpa transparansi dalam laporan APBN, pelaku pasar dan masyarakat sulit menilai dampak kebijakan tersebut terhadap sektor keuangan nasional.
Investor dan pelaku pasar menunggu kejelasan terkait proyeksi imbal hasil Surat Berharga Negara (SBN), rating surat utang, serta dampak pemangkasan anggaran terhadap pos belanja negara.
Baca Juga: Huawei Pocket 3 Hadir! Ponsel Lipat Revolusioner Tanpa Android, Desain Unik dan Fitur Canggih!
Selain itu, penerimaan perpajakan yang kini menggunakan sistem Coretax juga menjadi perhatian utama.
Sri Mulyani diharapkan memberikan gambaran menyeluruh terkait realisasi anggaran dan belanja negara dalam konferensi pers hari ini.
Publik menantikan transparansi lebih lanjut untuk memahami bagaimana pemerintah mengelola fiskal di tengah berbagai tantangan ekonomi.
Pengumuman realisasi APBN 2025 akan menjadi indikator penting bagi keberlanjutan kebijakan ekonomi pemerintah di bawah kepemimpinan Prabowo Subianto.
Baca Juga: Huawei Pocket 3 Hadir! Ponsel Lipat Revolusioner Tanpa Android, Desain Unik dan Fitur Canggih!
Apakah transparansi fiskal akan tetap terjaga atau justru semakin tertutup, publik menunggu jawaban dari Menteri Keuangan.***