Modus ini menunjukkan bagaimana lemahnya pengawasan dalam kebijakan impor yang seharusnya berorientasi pada kepentingan rakyat, bukan kelompok tertentu.
Kasus ini menjadi pengingat bahwa korupsi di sektor pangan memiliki dampak yang luas bagi masyarakat.
Selain merugikan keuangan negara, praktik ini juga berpotensi mengganggu stabilitas harga gula di pasaran.
Masyarakat berharap Kejagung tidak hanya berhenti pada penyitaan aset, tetapi juga memastikan semua pihak yang terlibat mendapatkan hukuman setimpal.
Baca Juga: Pemerintah Bayari Sebagian PPN Tiket Mudik Pesawat, Senang Dong!
Saat ini, publik menantikan langkah Kejagung dalam mengusut lebih jauh keterlibatan aktor lain dalam skandal ini.
Akankah ada nama besar lain yang ikut terseret? Ataukah kasus ini akan berhenti hanya pada sembilan tersangka yang sudah ditetapkan?
Semua mata tertuju pada proses hukum yang sedang berjalan.***