HUKAMANEWS - Magelang tengah menjadi saksi dari sebuah dinamika politik yang menarik. Puluhan kepala daerah dari PDIP memilih menunggu kepastian di sebuah kafe dekat Akademi Militer (Akmil) Magelang.
Mereka tak serta-merta bergabung dalam retret Akmil yang dijadwalkan berlangsung hingga 28 Februari 2025.
Semua masih menanti keputusan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, yang hingga kini belum memberikan arahan tegas.
Ketidakpastian ini membuat suasana politik internal PDIP kian dinamis, dengan berbagai spekulasi bermunculan.
Baca Juga: Nyata, Fiber Plastik Bertebaran di Kepulauan Seribu Jakarta, Diusap Saja Terasa
Sebanyak 55 kepala daerah dari PDIP berkumpul di Magelang sambil menanti instruksi resmi dari DPP PDIP.
Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, menyatakan bahwa secara prinsip mereka telah siap mengikuti orientasi dan pembekalan di Akmil.
Namun, keputusan final tetap berada di tangan Megawati, yang belum memberikan kepastian.
"Ya saya kira semua sudah paham, hari ini kami menunggu di Magelang ini karena kita menunggu keputusan dari DPP PDI Perjuangan yang masih sangat dinamis di Jakarta," ujar Hasto usai menggelar koordinasi internal di sebuah kafe di Kelurahan Cacaban, Magelang Tengah, Sabtu (22/2/2025).
Hasto menegaskan bahwa sejak awal seluruh kepala daerah dari PDIP memiliki kesiapan penuh untuk bergabung dalam retret.
Baca Juga: Vonis Budi Said Naik! Crazy Rich Surabaya Kini Terancam 16 Tahun, Hotman Paris Nggak Tinggal Diam!
Bahkan, mereka sudah berada di Magelang untuk berjaga-jaga jika keputusan turun secara tiba-tiba.
Meskipun begitu, arahan resmi tetap menjadi faktor utama sebelum mereka benar-benar melangkah ke Akmil.
Pramono Anung, yang turut serta dalam rombongan itu, dikabarkan telah berkoordinasi dengan DPP PDIP serta Megawati Soekarnoputri mengenai keputusan ini.
Sebagai tokoh senior PDIP, Pramono berperan penting dalam menjembatani komunikasi antara kepala daerah dan petinggi partai.