Sikap Megawati Masih 'Menggantung', Kepala Daerah PDIP Pilih 'Nongkrong' di Kafe Dekat Akmil

"Dan hari ini Pak Pramono juga jadi peserta retret. Tentu beliau mewakili senior dari PDI Perjuangan yang sudah berkomunikasi intens dengan DPP termasuk dengan Ibu Ketum, menyampaikan kepada kita semua bahwa kita akan mengikuti retret ini dan jadwalnya akan diatur kemudian," lanjut Hasto.

Selain menjalin komunikasi dengan Megawati, Pramono Anung juga melakukan koordinasi dengan pihak penyelenggara retret.

Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa ketika keputusan final sudah diberikan, seluruh kepala daerah PDIP dapat langsung bergerak tanpa hambatan.

Baca Juga: Jokowi dan Keluarga Dilaporkan ke KPK, Skandal atau Fitnah? Publik Tunggu Keberanian KPK!

"Mas Pram juga berkomunikasi dengan pemerintah maupun berkomunikasi dengan penyelenggara yang ada di Magelang," tambahnya.

Kondisi ini memunculkan beragam spekulasi di kalangan pengamat politik. Beberapa menilai bahwa keputusan yang menggantung ini merupakan strategi Megawati untuk menguji loyalitas para kader.

Ada pula yang berpendapat bahwa keputusan ini berkaitan dengan dinamika politik internal PDIP menjelang Pilpres 2029.

Apapun itu, sikap Megawati tetap menjadi faktor penentu dalam setiap langkah politik kader-kadernya.

Baca Juga: Dilema Samsung Galaxy A55 5G vs S22, Pilih Baterai Awet atau Performa Kencang? Cek Perbandingannya!

Di sisi lain, keputusan kepala daerah PDIP untuk 'nongkrong' di kafe juga mencerminkan bagaimana politik dapat berjalan lebih santai meskipun dalam situasi penuh ketidakpastian.

Pertemuan informal ini bisa jadi menjadi momen konsolidasi, mempererat solidaritas di tengah menunggu arahan partai.

Kini, semua mata tertuju pada Megawati Soekarnoputri. Apakah retret ini akan berjalan sesuai rencana atau ada perubahan mendadak?

Yang jelas, 55 kepala daerah PDIP tetap siaga, menanti aba-aba dari sang Ketua Umum.***